Bentuk Bentuk Hikmah
Bentuk Bentuk Hikmah dan Pengertiannya

Bentuk Bentuk Hikmah dan Pengertiannya Dalam Akidah Akhlak

Bentuk Bentuk Hikmah – Halo pelajar Indonesia, khususnya kelas 10 Madrasah Aliyah di mana pun Kalian berada, balik lagi di SEO Kilat. Pada kesempatan yang lalu Kita sudah jelaskan ke Kalian apa yang dimaksud dengan sifat marah dalam materi akidah akhlak. Nah! pada kesempatan yang singkat ini, Kami ingin sedikit menjelaskan ke kalian mengenai bentuk-bentuk hikmah dan apa sih pengertian hikmah itu sendiri. Namun seperti biasa, sebelum lanjut ke topik pembahasan, Kami ingin sedikit mengingatkan agar jangan lupa membagikan artikel ini ke sosial media Kalian yah. Dukung perkembangan media ini dengan share ke teman-teman kalian.

Pengertian Hikmah

Secara bahasa al-hikmah berarti: kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al-Qur’an al-Karim. Menurut Al-Maraghi dalam kitab Tafsirnya, menjelaskan al-Hikmah sebagai perkataan yang tepat lagi tegas yang diikuti dengan dalil-dalil yang dapat menyingkap kebenaran dan melenyapkan keserupaan. Sedangkan menurut Toha Jahja Omar; hikmah adalah bijaksana, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan kitalah yang harus berpikir, berusaha, menyusun, mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh Allah sebagaimana dalam ketentuan hukum-Nya.

Dalam kata al-hikmah terdapat makna pencegahan, dan ini meliputi beberapa makna, yaitu:

  1. Adil akan mencegah pelakunya dari terjerumus kedalam kezaliman
  2. Hilm akan mencegah pelakunya dari terjerumus kedalam kemarahan
  3. Ilmu akan mencegah pelakunya dari terjerumus kedalam kejahilan
  4. Nubuwwah Qur’an, seorang Nabi tidak lain diutus untuk mencegah manusia dari menyembah selain Allah, dan terjerumus kedalam kemaksiatan serta perbuatan dosa. Al-Qur’an dan seluruh kitab samawiyyah diturunkan oleh Allah agar manusia terhindar dari syirik, mungkar, dan perbuatan buruk.

Lafal al-hikmah tersebut dalam al- Qur’an sebanyak dua puluh kali dengan berbagai makna. Syaikh Abdurrahman As-Sa’di ketika menafsirkan kata al-hikmah, berkata, “Al- hikmah adalah ilmu-ilmu yang bermanfaat dan pengetahuan-pengetahuan yang benar, akal yang lurus, kecerdasan yang murni, tepat dan benar dalam hal perkataan maupun perbuatan.”

Kemudian beliau berkata, “seluruh perkara tidak akan baik kecuali dengan al- hikmah, yang tidak lain adalah menempatkan segala sesuatu sesuai pada tempatnya; mendudukkan perkara pada tempatnya, mengundurkan (waktu) jika memang sesuai dengan kondisinya, dan memajukan (waktu) jika memang sesuai dengan yang dikehendaki.”

Bentuk-bentuk Hikmah

Orang yang dianugerahi al-Hikmah adalah orang yang mempunyai ilmu mendalam dan mampu mengamalkannya secara nyata dalam kehidupan. Orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan, menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya (adil) dan mampu memahami dan menerapkan hukum Allah.

Hikmah dalam berda’wah tidak terbatas pada makna perkataan yang lemah lembut, pemberian motivasi, hilm (tidak cepat emosi dan tidak bersikap masa bodoh), halus ataupun pemaaf. Namun hikmah juga mencakup pemahaman yang mendalam tentang berbagai perkara berikut hukum-hukumnya, sehingga dapat menempatkan seluruh perkara tersebut pada tempatnya, yaitu:

  • Dapat menempatkan perkataan yang bijak, pengajaran, serta pendidikan sesuai dengan tempatnya. Berkata dan berbuat secara tepat dan benar
  • Dapat memberi nasihat pada tempatnya
  • Dapat menempatkan mujadalah (dialog) yang baik pada tempatnya
  • Dapat menempatkan sikap tegas
  • Memberikan hak setiap sesuatu, tidak berkurang dan tidak berlebih, tidak lebih cepat ataupun lebih lambat dari waktu yang dibutuhkannya

Keutamaan Hikmah

Orang yang mengamalkan sifat hikmah akan merasakan buah dari perbuatannya, diantaranya.

  • Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam melaksanakan dan membela kebenaran ataupun keadilan.
  • Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal utama yang terus dikembangkan.
  • Mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan beragam pendekatan dan bahasan.
  • Memiliki semangat juang yang tinggi untuk mensyiarkan kebenaran dengan beramar makruf nahi munkar.
  • Senantisa berpikir positif untuk mencari solusi dari semua persoalan yang dihadapi.
  • Memiliki daya penalaran yang objektif dan autentik dalam semua bidang kehidupan.
  • Orang-orang yang dalam perkataan dan perbuatannya senantiasa selaras dengan sunnah Rasulullah.

Mungkin demikian pembahasan materi akidah akhlak kali ini tentang Bentuk Bentuk Hikmah dan Pengertiannya. Semoga dapat dipahami dan bermanfaat, khususnya bagi adik adik pelajar di Mana pun berada. Ingat yah, bantu bagikan artikel ini ke teman kelas kalian agar manfaatnya lebih tersebar luas. Mari berbagi konten bermanfaat, karena berbagi itu indah.

Lainnya: Pengertian Marah Akidah Akhlak

Sumber: Akidah Akhlak MA Kelas 10 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *