close
sifat nabi musa yang patut diteladani
sifat nabi musa yang patut diteladani

Jasa Penulis ArtikelWelcome para pelajar Indonesia. Kembali lagi dengan Kita di sini. Sebelumnya Kita sudah menguraikan informasi atau jawaban seputar adab terhadap guru dan orang tua, yang sudah seharusnya Kita ketahui dan tentunya untuk Kita amalkan. Nah! melanjutkan materi seputar akidah dan akhlak, di sini Kita akan jelaskan apa saja yang merupakan sifat nabi Musa Alaihissalam yang seharusnya Kita teladani. Bukan hanya itu, di sini Kita juga akan sertakan 10 perintah Allah kepada Nabi Musa ‘Alaihissalam. Oke! untuk mempersingkat waktu, langsung saja Kita masuk ke inti pembahasan di Bawah Ini.

Sifat Nabi Musa yang Patut Diteladani

Dari Kisah Nabi Musa As. Kita dapat meneladani sifat-sifat yang dimiliki beliau. Adapun beberapa sikap yang perlu kita teladani sebagai berikut:

1. Pemberani dalam menyampaikan kebenaran

Meskipun raja fir’aun adalah penguasa yang sangat kejam dan sewenang-wenang, namun Nabi Musa As. tidak pernah takut untuk menyampaikan kebenaran. Beliau tetap menyampaikan kebenaran dengan mengajak Fir’aun untuk menyembah Allah ‘Azza wa Jalla semata. Padahal pada saat itu raja Fir’aun mengaku bahwa dirinya adalah tuhan yang berkuasa.

2. Taat Kepada Allah

Nabi Musa telah memberi contoh bahwa yang perlu kita sembah dan mintai pertolongan hanya Allah semata. Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Dialah yang menciptakan alam semesta ini dan seisinya. Dialah yang berkuasa atas segalanya di alam ini. keyakinan kita kepada Allah haruslah bulat.

3. Ketekunan dalam belajar

Keteladanan yang lain dari Nabi Musa As. adalah ketekunan beliau dalam menuntut ilmu atau belajar kepada Nabi Khidir. Beliau diperintahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk menuntut ilmu ke tempat yang sangat jauh dan dituntut untuk sabar dan tekun dalam belajar, meskipun menemui kejadian-kejadian yang aneh. Selain itu, beliau juga sangat patuh dan taat kepada guru yang memberinya berbagai pelajaran

4. Sikap suka membela yang lemah

Ketika Nabi Musa As. tinggal di istana Raja Fir’aun dan mendapati pertengkaran antara keluarga kerajaan Fir’aun (orang Qibti) dan rakyat jelata dari bani Israil, beliau justru membela rakyat jelata dari bani Israil yang lemah. Akhirnya, secara tidak sengaja Nabi Musa membunuh orang Qibti tersebut. Beliau pun diusir dari kerajaan dan itulah risiko yang harus diterimanya. Akan tetapi, Nabi Musa tidaklah kecewa karena telah membela rakyat jelata. Beliau tetap berkeyakinan bahwa yang dilakukannya adalah benar. Beliau senantiasa membela rakyat yang tertindas oleh penguasa zalim.

5. Sabar dalam berdakwah

Allah mengutus Nabi Musa untuk mengajak penguasa agar bertindak lurus, politisi agar menjadi baik, dan orang kaya agar menjadi pemilik harta yang baik. Akan tetapi, ajakan Nabi Musa ditolak. Bahkan, mereka menuduh bahwa Musa ialah seorang penyihir dan pembohong. Padahal, Nabi Musa datang kepada mereka membawa ayat- ayat Allah.

Sepuluh (10) Perintah Allah Kepada Musa

Ketika sadar, Musa terus bertasbih dan memuji Allah seraya berkata: “Maha besar Engkau ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku maka aku akan menjadi hamba yang pertama iman kepada-MU.” Saat itulah Allah menurunkan kitab Taurat kepadanya. Menurut ahli tafsir, ketika kitab itu berbentuk kepingan batu atau kayu, yang diturunkan secara terperinci dan bertahap. Total sebanyak 10 perintah, yaitu:

  1. Akulah Tuhan, Allahmu. Jangan ada padamu tuhan lain selain-Ku.
  2. Jangan membuat bagimu patung (sembahan) yang menyerupai apapun.
  3. Jangan menyebut nama Tuhan: Allahmu, dengan sembarangan.
  4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.
  5. Hormatilah ayah dan ibumu.
  6. Jangan membunuh.
  7. Jangan berzina.
  8. Jangan mencuri.
  9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
  10. Jangan mengingini milik sesamamu (mengingini istri, atau hamba laki-lakinya, atau hamba perempuannya, atau lembunya, atau keledainya, atau hartanya, atau apapun yang dipunyai sesamamu).

Demikian aja yah gaes para pelajar Indonesia, mengenai Sifat Nabi Musa yang Patut Diteladani dan 10 Perintah Allah Pada Nabi Musa. Semoga dengan uraian materi ini dapat bermanfaat bagi Kalian, baik itu untuk menjawab tugas di sekolah, maupun untuk diamalkan kebaikan di dalamnya. Seperti biasa jangan lupa bagikan link artikel ini ke sosial media atau ke teman Kalian yang mungkin juga membutuhkan informasi yang sama. Mari kita edukasi Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih berakhlak mulia.

Lainnya: Subhanallah Walhamdulillah

Sumber: Buku Akidah dan Akhlak MTS Kelas 8 Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama Republik Indonesia