Pengertian Tegangan Listrik – Buat kamu yang masih berusaha memahami materi elektronika, saya doakan kamu dapat memahaminya dan mendapatkan keberkahannya. Pada pembahasan sebelumnya kita sudah menguraikan materi terkait pengertian arus listrik dan bagaimana cara menghitung arus listrik dengan menggunakan rumus arus listrik tentunya.
Nah!, masih berkaitan dengan yang namanya listrik, disini kita akan membahas dengan materi singkat, terkait apa itu pengertian tegangan listrik dan bagaimana cara menghitung tegangan listrik dengan menggunakan rumus tegangan listrik.
Pelajari: Pengertian Arus Listrik
Oke, daripada kepanjangan mukoddimahnya, mari langsung saja simak materi elektro kali ini terkait tegangan listrik di bawah ini.
Pengertian Tegangan Listrik
Mengutip definisi dari buku panduan belajar SMK Elektro, pengertian tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam sebuah rangkaian listrik, dan nilainya dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Adapun secara definitif, tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Penjelasan
Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dianalogikan sebagai aliran air dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Perbedaan tekanan air dari satu titik dekat pompa dan titik lain di ujung pipa dapat dianalogikan dengan potensial tegangan listrik.
Jika pompa mulai bekerja tekanan air dalam pipa pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa mulai terdorong dari satu titik (dekat pompa) menuju titik yang lain (ujung pipa). Pergerakan air ini (yang disebabkan perbedaan tekanan) mampu melakukan usaha, misalnya memutar turbin.
Begitu pula dalam sirkuit elektronik, perbedaan potensial tegangan (misalnya dihasilkan oleh baterai) mampu melakukan usaha pula, misalnya memutar motor listrik. Jika dalam analogi, air pompa tidak bekerja, maka tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak mengalir. Begitu pula untuk sirkuit elektronik, jika baterai, misalnya, habis, maka tidak ada perbedaan potensial tegangan listrik dan motor listrik tidak akan berputar.
Analogi ini cukup berguna untuk memahami beberapa konsep elektronik. Misalnya energi yang diperlukan untuk menggerakkan air dalam pipa sama dengan tekanan dikali volume air yang bergerak. Hal ini senada dalam dunia elektronik, energi yang diperlukan untuk menggerakkan elektron dalam konduktor sama dengan besar tegangan dikali jumlah muatan yang bergerak.
Tegangan listrik sangat praktis digunakan untuk mengukur kemampuan suatu sumber energi listrik untuk melakukan usaha. Semakin besar tegangan listrik antara dua titik, maka semakin besar arus yang bisa mengalir.
Alat Pengukur Tegangan Listrik
Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara lain: voltmeter, dan osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus dalam sirkuit ketika dilewatkan melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai hukum Ohm, besar tegangan sebanding dengan besar arus untuk nilai resistansi sama.
Adapun prinsip kerja potensiometer terkait pembahasan kita mengenai tegangan listrik adalah untuk menimbang tegangan yang diukur dengan tegangan yang sudah diketahui besarnya dengan menggunakan sirkuit jembatan. Sedang osiloskop bekerja dengan cara menggunakan tegangan yang diukur untuk membelokkan elektron di layar monitor, sehingga di layar akan tercipta grafik dari elektron yang telah dibelokkan. Grafik ini sebanding dengan besar tegangan yang diukur.
Rumus Menghitung Tegangan Listrik
Pada artikel sebelumnya kita telah mengajarkan teman-teman bagaimana cara menghitung arus listrik dengan menggunakan rumus I = V/R. Nah! Adapun mengenai cara menghitung tegangan listrik, kamu dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini.
V = I x R
Keterangan
V = nilai tegangan listrik (dihitung dengan satuan Volt)
I = nilai arus listrik (Satuan ampere)
R = hambatan listrik (satuan Ohm)
Dengan mengikuti rumus tegangan listrik di atas kita dapat menghitung nilai tegangan listrik (V) dengan cara mengalikan antara arus listrik (I) dengan nilai hambatan listrik (R). Hasil yang didapat dari perkalian tersebut diberi nilai satuan Volt.
Contoh Soal Menggunakan Rumus Tegangan Listrik
Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur DC Generator (Power supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah Tegangannya (V)? Konversikan dulu unit Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere menjadi satuan unit Ampere yaitu : 10mA = 0.01 Ampere. Masukan nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan nilai Arus Listrik 0.01 Ampere ke Rumus Hukum Ohm seperti dibawah ini :
V=IxR Atau V=0.01×500
V = 5 Volt
Maka nilai tegangannyanya adalah 5Volt.
Alhamdulillah. Mungkin ini saja materi pembahasan yang dapat kami angkat terkait pengertian tegangan listrik dan cara menghitung tegangan listrik dengan menggunakan rumus. Terima kasih atas perhatian dan waktunya, semoga materi singkat ini bermanfaat. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman sekolah kalian, agar semakin banyak siswa SMK yang mendapatkan edukasi dari blog seokilat.
Pelajari: Pengertian Hukum Ohm dan Rumusnya
Daftar Pustaka
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan – Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E, Lantai 13 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.
Sedikit diedit untuk meningkatkan literasi.