Pengertian Taubat, Taat, Istiqamah dan Ikhlas
Pengertian Taubat, Taat, Istiqamah dan Ikhlas

Pengertian Taubat, Taat, Istiqamah dan Ikhlas Dalam Akhlak

Pengertian Taubat, Taat, Istiqamah dan Ikhlas – Halo pelajar Indonesia! Balik lagi di SEO Kilat pusat informasi dan solusi. Pada konten sebelumnya Kita bersama-sama sudah mengenal pengertian iman, islam dan ihsan. Melanjutkan BAB akidah dan akhlak, di sini yang akan Kita bahas adalah pengertian daripada akhlak seorang muslim yang lurus. Seperti taubat, taat, istiqomah, dan ikhlas. Tapi sebelum masuk ke inti pembahasan, Kami ingin sedikit mengingatkan agar jangan lupa membagikan link artikel ini ke sosial media atau teman Kamu, agar manfaat jawaban ini semakin luas yah.

Pengertian Taubat

Taubat secara bahasa berarti ”kembali”. Adapun secara istilah, taubat adalah kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.

Sebagai manusia biasa,bukan malaikat ataupun nabi yang memilki sifat ma’shum (terjaga dari perbuatan dosa),secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, kerap kali akan bersinggungan dengan yang namanya kesalahan atau dosa. Baik kesalahannya sebagai makhluk individu yang berhubungan langsung dengan Allah,maupun sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan anak Adam yang lain. Untungnya, sebagai seorang muslim diberi jalan selebar-lebarnya oleh Allah untuk memperbaiki kesalahan itu melaui sebuah pintu yang disebut dengan taubat. Dalam sebuah hadis disebutkan :

 كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.  

Artinya: “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR Tirmidzi 2499, Shahih at-Targhib 3139).

Karenanya, Allah memerintahkan untuk bertaubat kepada semua umat manusia yang telah melakukan dosa. Allah berfirman dalam surah At Tahrim ayat 8 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  . 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” 

Allah dzat yang maha menerima taubat, jika taubat betul-betul dilakukan dengan taubat nasuha yaitu taubat yang jujur , yang didasari dengan tekad yang kuat.

Nah, jelaskan bahwa Allah itu maha Pengampun?. Maka, sudah seharusnyalah kita menyegerakan diri untuk bertaubat kepadaNya dari segala dosa. Taubat dengan sebenar- benarnya taubat atau semurni-murninya taubat, yang biasa disebut dengan ”taubatan nasuha”. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang artinya:“ Hai manusia bertobatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepadaNya. Sesungguhnya aku sendiri bertobat dalam sehari 100 kali.” (HR.Muslim). Betapa manusia termulia yang mendapat jaminan surga,bahkan surga tidak akan dibuka sebelum beliau masuk, bertaubat 100 kali dalam sehari semalam. Lantas bagaimana dengan kita?,manusia biasa yang tidak pernah luput melakukan dosa dalam keseharian kita?. Berapa kalikah kita bertaubat sehari semalam?,atau minimal berapa kalikah kita beristighfar dalam sehari semalam?.

Pengertian Taat

Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Adapun menurut istilah, taat adalah tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan yang berlaku. Taat kepada Allah berarti patuh kepada perintah dan aturan-aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal. Baik aturan itu berhubungan dengan ibadah kepadaNya maupun aturan yang berhubungan dengan berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk yang lainnya.

Dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ  فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ  . 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Pengertian Istiqomah

Secara bahasa, istiqamah artinya adalah lurus. Adapun secara istilah, istiqomah adalah suatu perbuatan dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus, yakni jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala Istiqamah dalam beribadah dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai suatu ibadah. Sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Hud ayat 112 berikut:

فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ  . 

Artinya: Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Senantiasa istiqamah dalam beribadah memang tidak semudah yang dibayangkan tapi seorang muslim yang baik adalah mereka yang selalu berusaha untuk istiqomah dan berada dalam jalan yang benar. Meskipun dalam ibadahnya terkadang seorang islam mengalami rasa malas atau gangguan lainnya setidaknya ada beberapa cara yang bisa membantu seorang muslim untuk tetap istiqomah.

Pengertian Ikhlas

Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran. Sedangkan secara istilah, ikhlas adalah niat mengharapkan ridha Allah semata dalam beramal, sebagai wujud menjalankan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan, di dalam semua aspek. Ikhlas merupakan akhlak yang agung. Karenanya, ia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam setiap amalan,baik amalan hati,lisan,maupun badan. 

Mengapa demikian?. Betapa tidak,ternyata nilai setiap amalan sesorang di sisi Allah adalah tergantung pada keikhlasan dia dalam berniat. Artinya,menjaga niat yang ikhlas semata-mata karena Allah dalam menjalankan segala amalan merupakan syarat utama diterimanya amalan tersebut. Oleh karena itu, kita harus mendahului dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan amalan sebagaimana perintahNya  dalam surat Al An’am ayat 162:

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ . 

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,

Demikianlah,betapa niat yang ikhlas memegang peran yang penting dan utama dalam setiap amalan. Semoga Allah senantiasa memberi kita kekuatan untuk menjaga keiikhlasan dalam berniat sehingga kita termasuk golongan muklishin.

Mungkin sampai sini saja penjelasan Kita mengenai Pengertian Taubat, Taat, Istiqamah dan Ikhlas. Semoga dengan konten edukasi ini dapat lebih menambah wawasan islamiyyah teman-teman, khususnya terkait akhlak dan akidah. Jangan lupa seperti biasa, bagikan link artikel ini ke teman kelas kalian, agar manfaat konten ini semakin luas, dan tentunya Kamu juga akan mendapatka aliran pahala. 

Lainnya: Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan

Sumber: Buku Akidah dan Akhlak MTS Kelas 7 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *