Berilmu: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dalil Perintahnya |
Berilmu: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dalil Perintahnya
Pengertian Berilmu – Balik lagi di pusat informasi dan solusi SEO Kilat. Pada pembahasan sebelumnya Kita sudah mengenal bagaimana peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir dan contoh perilaku seseorang yang berimana kepada qada dan qadar. Nah! pada materi akhlak dan akidah kali ini Kita akan menjawab pertanyaan yang Kami rasa cukup sering muncul di soal LKS atau pun ujian.
Betul sekali! Kita akan menjelaskan tentang pengertian berilmu, ciri-ciri orang yang berilmu dan dalil yang memerintahkan agar Kita menuntut ilmu. Namun sebelum lanjut, Kami ingin ingatkan teman sekalian. Jangan lupa bagikan artikel ini ke sosial media Kalian yah. Biar teman-teman Kalian juga dapat teredukasi dan menjadi pelajar dengan akhlak yang lebih baik pula.
Pengertian Berilmu
Berilmu adalah kemampuan, kecakapan, atau keahlian yang dimiliki seseorang atas ilmu tertentu yang dapat memberi manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang yang berilmu sangat berbeda dengan orang yang tidak berilmu melalui cara berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang yang memiliki karakter bagus apabila ditempa dengan ilmu yang bagus maka akan semakin bagus nilai orang tersebut. Amal ibadah orang yang berilmu dengan amal ibadah orang yang tidak berilmu, keabsahan (kebenaran) dalam melakukan ibadah (misalnya ibadah shalat) akan lebih dapat dipertanggungjawabkan pada orang yang berilmu. Sehingga sah dan tidaknya sebuah amal ibadah sangatlah tergantung ilmu.
Contoh lain, orang yang memiliki ilmu membaca al-Qur’an secara tartil, tentu dia mampu membaca al-Qur’an dengan fasih dan orang lain yang mendengarnya akan merasa senang dan nyaman. Tentu saja orang ini tidak sekadar paham secara teori tetapi juga paham secara praktik dalam membaca al-Qur’an secara tartil. Begitu pula terhadap amal ibadah yang lain, termasuk penguasaan atas keahlian tertentu juga harus memiliki ilmu. Alangkah pentingnya memiliki ilmu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula”. (HR. Bukhari dan Muslim)
4 Tingkatan Manusia Dalam Ilmu
Maksud hadits di atas, jika kita ingin bahagia dunia dan akhirat hendaklah memiliki ilmu. 4 (empat) golongan manusia tentang ilmu antara lain:
1. Orang yang Tahu dan Sadar bahwa Dirinya Mengetahui
Maksudnya orang memiliki ilmu tertentu dan mau mengamalkan ilmu yang dimiliki tanpa mengharap pamrih (imbalan). Jika ada rezeki lantaran ilmu yang dimiliki itu memang rezekinya. Dan percayalah orang yang berilmu dan mau mengamalkan ilmunya karena Allah ‘Azza wa Jalla. rezekinya akan datang dari mana saja yang tiada disangka-sangka. Pendek kata, orang yang berilmu tidak ada yang hidupnya kekurangan.
2. Orang yang Tahu, Tetapi Tidak Sadar Bahwa Dirinya Mengetahui
Maksudnya orang berilmu tertentu tetapi tidak mau mengamalkan ilmu yang dimiliki. Ilmu itu hanya untuk dirinya sendiri, jika mau memberikan kepada orang lain apabila ada imbalannya. Orang seperti ini kurang menyadari akan manfaat memilki ilmu.
3. Orang yang Tidak Tahu, Tetapi Sadar bahwa dirinya Tidak tahu
Maksudnya orang yang menyadari kekurangannya bahwa dia tidak berilmu. Orang ini lebih baik daripada orang yang memiliki ilmu tetapi tidak mau mengamalkan ilmunya. Golongan manusia tentang ilmu ini biasanya lebih mudah sehingga mau menerima masukan dan nasehat.
4. Orang yang Tidak Tahu, Tetapi Tidak Sadar bahwa Dirinya tidak Tahu
Maksudnya orang yang tidak berilmu tetapi dia tidak tahu kalau dia tidak berilmu. Golongan ini sangat membahayakan karena orang ini tidak merasa tidak memiliki ilmu alias merasa pintar. Orang sepert ini biasanya sulit menerima masukan dan nasehat karena sudah merasa pintar dan benar.
Ciri-Ciri Orang Yang Berilmu
Dari materi ini dapat Kita jelaskan bahwa orang yang berilmu kerap memiliki ciri yang dapat Kita kenali. Nah! berikut di bawah ini adalah ciri ciri orang yang berilmu yang dapat Kita identifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
a. Mau menjaga dan mengamalkan ilmunya karena Allah ‘Azza wa Jalla.
b. Semakin berilmu semakin santun dalam bersikap dan berperilaku
c. Dapat menjadi teladan dimana saja berada
d. Lebih suka bekerja daripada banyak bicara
e. Jika berbicara cenderung berdasarkan ilmu
f. Bijaksana dalam memutuskan suatu masalah
Dalil Perintah Berilmu
Dalil perintah untuk berilmu atau menuntut ilmu tentu ada banyak sekali. Nah! karena ada banyak, mungkin tidak semua dapat Kita masukkan di sini.
1. Surat Al Alaq ayat 1-5
Allah berfirman yang artinya:
- اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ . Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
- خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ . Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
- اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ . Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
- الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ . Yang mengajar (manusia) dengan pena.
- عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ . Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
2. Surat Al Mujadalah ayat 28
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ .
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
3. Hadits Anas bin Malik
مٍطَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)
Demikian teman-teman pembahasan Kita mengenai pengertian berilmu, ciri-cirinya dan dalil yang memerintahkan agar Kita menuntut ilmu. Semoga dengan pembahasan singkat ini dapat membantu kalian dalam memahami materi akidah dan akhlak MTS Kelas 7 dan juga mempermudah Kalian agar menjadi muslim yang memiliki akhlak yang mulia dan akidah yang lurus.
Lainnya: Peristiwa yang Berhubungan Dengan Hari Akhir
Sumber: Buku Akidah dan Akhlak Kelas 7 MTS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia