Unsur-Unsur Seni Rupa – Kembali lagi di kanal informasi warganet Indonesia. Pada pembahasan materi multimedia sebelumnya, kita telah menguraikan pengertian pasca produksi dalam multimedia, dan apa saja tahap-tahap pra produksi yang harus dilalui. Nah! Adapun pada pembahasan kita kali ini, kita akan sedikit mengulas, mempelajari dan menganalisa apa saja sih unsur-unsur seni rupa dalam aspek multimedia. Termasuk di dalamnya, kita juga akan membahas mengenai apa itu estetika dalam suatu karya seni.
Oke! Tidak perlu berpanjang lebar lagi, langsung saja simak uraian materi selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Estetika?
Merujuk pada buku yang diterbitkan oleh Kemendikbud dalam kurikulum 2013, Estetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu: aesthesis yang berarti : perasaan, selera perasaan atau taste. Estetika adalah salah satu cabang dari ilmu filsafat. Sederhananya, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, tentang bagaimana sesuatu tersebut dapat terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pelajari juga: Apa itu Sketsa
Teori Estetika
Dalam tinjauan estetika, suatu karya seni bukan hanya memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi kehidupan saja, lebih dari itu suatu karya seni juga memiliki nilai keindahan. Dalam hal ini, pengertian keindahan akan membawa kita pada pertanyaan, apakah sifat dasar keindahan tersebut dapat kita temukan pada karya yang indah atau hanya sekedar respon perasaan saja terhadap suatu karya? Dari dua pertanyaan tersebut, munculah 2 teori dalam hal estetika. Kedua teori tersebut yaitu:
1. Teori subyektif
Dalam teori ini memiliki pandangan bahwa adanya nilai keindahan hanya sekedar tanggapan perasaan orang yang melihat karya tersebut. Teori ini hanya berdasarkan naluri saja untuk menyatakan indah tanpa penjelasan tentang ciri-ciri keindahan dari benda yang dilihatnya. Para penganut teori ini adalah Hendri Home, Lord Ashley, dan Edmund Bruke.
2. Teori obyektif
Dalam teori ini dijelaskan bahwa nilai keindahan sejatinya ada pada karya yang dilihatnya. Dalam teori ini, keindahan dapat dinilai berdasarkan dari komposisi dan unsur-unsur yang membentuk suatu karya seni dan dapat dideteksi oleh indra penglihatan. Sehingga, kita bisa memberikan penjelasan tentang ciri-ciri keindahan yang terkandung pada suatu karya seni. Teori obyektif ini dianut oleh Plato, Hegel dan Bernard Bosanouet.
Sejatinya kedua teori diatas adalah benar adanya. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, menurut para pakar seni di abad modern ini,teori yang lebih mendekati kebenaran adalah teori objektif. Dengan demikian untuk menanggapi karya seni yang bermutu, terlebih dahulu perlu kita ketahui prinsip-prinsip seni meliputi komposisi dan unsur- unsur seni.
Unsur-Unsur Seni Rupa
Untuk lebih memahami nilai-nilai estetika, kita perlu memahami apa saja unsur-unsur seni rupa. Nah! Adapun yang dimaksud dengan unsur-unsur seni rupa adalah seluruh elemen yang mendukung untuk terwujudnya suatu karya seni rupa. Dalam hal ini unsur-unsur seni rupa itu terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Unsur fisik (visual)
Unsur fisik adalah jenis unsur yang dapat dipahami secara visual seperti garis, bentuk, tesktur, nada (gelap terang), dan warna.
2. Unsur psikis (psikologi)
Unsur psikis adalah jenis unsur yang tidak dapat pahami secara visual, tetapi hanya dapat dirasakan saja seperti emosi, pikiran, pandangan, gagasan dan karakter.
Pelajari juga: Tahapan Membuat Gambar Ilustrasi Manual dan Digital
Unsur Fisik Seni Rupa
Dalam kegiatan belajar ini, kami hanya akan menjelaskan bagian-bagian dari unsur fisik saja. Keenam unsur ini sangat penting dalam pembentukan komposisi estetis secara tepat. Berikut unsur-unsur fisik seni rupa.
1. Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang paling utama, karena dengan garis kita dapat membuat karya dwimatra atau trimatra. Berdasarkan wujud dan karakternya garis dapat dibedakan menjadi beberapa bagian:
- Garis nyata. Ini adalah garis yang sifatnya mudah diamati dan berasal dari hasil goresan langsung. Bentuk garis ini bermacam-macam dan mempunyai karakternya tersendiri, misalnya garis vertikal memiliki kesan agung/statis, sedangkan garis horisontal memiliki kesan yang seimbang.
- Garis khayal. Ini adalah jenis garis yang sifatnya imajinatif. Garis ini timbul karena adanya kesan batas (kontur) bidang, ruang, warna ataupun nada.
Fungsi-Fungsi Garis Dalam Karya Seni Rupa
1. Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika, nilai irama dan nilai arah. Garis ini disebut juga garis grafis.
3. Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
2. Bidang
Dalam seni rupa, bidang adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi tertentu. Dalam hal ini, bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa. Secara umum, bidang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja). Adapun contoh bidang alamiah seperti bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut. Sedangkan contoh bidang yang dicipta misalnya bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran.
Fungsi Bidang Dalam Seni Rupa:
1. Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak, nilai irama dan nilai arah.
2. Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan patung.
3. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang, lebar dan tinggi.
3. Bentuk
Unsur fisik seni rupa berikutnya adalah bentuk. Bentuk adalah suatu bidang yang ada karena dibatasi oleh sebuah kontur atau garis dan atau dibatasi oleh warna yang berbeda atau oleh perbedaan dalam pencahayaan, gelap terang, arsiran atau disebabkan adanya tekstur tertentu.
Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta biasanya ditujukan sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).
4. Tekstur
Unsur seni rupa fisik berikutnya adalah tekstur. Apa itu tekstur? Tekstur adalah sifat permukaan luar dari suatu benda. Seperti: kasar, halus, licin atau kusem. Tekstur berdasarkan penampilanya dibedakan:
1. Tekstur asli yaitu tekstur bawaan secara alami yang dapat kita rasakan dengan cara dilihat dan diraba, misalnya tekstur batu, kayu, tanah dan lain-lain
2. Tekstur buatan yaitu tekstur hasil ciptaan manusia yang dapat menampilkan kesan tertentu kepada si pengamat. Bisa dibuat dengan cara digambar, dilebur, digores, digosok, atau dengan percikan bahan.
Tekstur berfungsi untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
5. Gelap terang (nada)
Dalam karya seni rupa dua dimensi, nada muncul akibat adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan suatu benda. Dalam hal ini, kesan nada ini dapat diciptakan dengan kemampuan mengolah unsur warna, misalnya dari warna terang menuju ke warna gelap dengan tingkat nada warna yang berlainan. Berbeda dengan karya 2 dimensi, benda 3 dimensi dapat memperoleh kesan nada melalui pengolahan unsur ruang, tekstur dan bentuk.
Fungsi Gelap dan Terang Dalam Seni Rupa
1. memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap terang.
2. memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid.
3. memberikan kesan trimatra atau plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
6. Warna
Unsur fisik seni rupa terakhir adalah warna. Perlu diketahui warna adalah elemen terpenting dalam desain grafis. Warna dapat menjadi indikator pembeda antara satu objek dengan yang lain. Selain itu, warna juga memiliki dampak sugesti tersendiri di berbagai kultur.
Mungkin demikian saja yang dapat kami angkat terkait materi unsur-unsur seni rupa, dan pengertian estetika dalam seni. Seluruh materi yang kami sampaikan di atas merujuk pada buku SMA/SMK desain multimedia 1 terbitan Kemendikbud Kurikulum 2013. Terima kasih.
Pelajari juga : Tahap-Tahap Pra Produksi