Qada dan Qadar: Pengertian, Contoh, dan Dalilnya |
Qada dan Qadar: Pengertian, Contoh, dan Dalilnya
Qada dan Qadar – Pada pembahasan sebelumnya Kita sudah menguraikan apa arti akhi, sekaligus penjelasannya secara detail. Nah! pada kesempatan yang singkat ini Kita akan belajar tentang akidah akhlak, seputar Qada dan Qadar. Mulai dari pengertian, contoh, semuanya akan Kita jelaskan di sini.
Penjelasan yang akan Kami bawakan di sini, Kami angkat langsung dari buku Akidah Akhlak MTS Kelas 7 yang dibawahi KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2020. Namun, sebelum lanjut ke materi, Kami ingin mengingatkan para adik-adik, mohon bagikan konten ini ke sosial media Kalian, seperti grup belajar dan sejenisnya, untuk meningkatkan nilai edukasi ke para pelajar Indonesia, khususnya berkaitan dengan akidah dan akhlak. Oke!
Pengertian Qada dan Qadar
Secara bahasa pengertian Qada adalah ketetapan, ketentuan, keputusan, kehendak, hukum, pemberitahuan dan penciptaan. Secara istilah Qada adalah ketetapan, ketentuan dan keputusan Allah Ta’ala. dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang berkaitan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan keburukan, hidup dan mati. Qada sebagai rencana Allah Ta’ala. sejak zama azali.
Qadar secara bahasa artinya kepastian, peraturan dan ukuran. Qadar secara istilah adalah aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Ta’ala. sebagai perwujudan ketetapan (Qada) terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman Azali dan pastinya sesuai dengan iradah-Nya. Qadar sebagai pelaksanaan rencana (Qada) Allah Ta’ala.
Perpaduan/ gabungan antara Qada dan qadar disebut takdir. Takdir berlaku kepada semua makhluk hidup baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Contoh: Allah Ta’ala berencana menciptakan seorang hamba bernama Hasan (Qada Allah Ta’ala.). Kemudian Allah Ta’ala. memproses penciptaan Hasan ketika umur 4 bulan di perut ibunya diberi kepastian kapan Hasan akan lahir, ditakar rezekinya / diukur rezekinya, diatur kapan matinya, dan lain sebagai yang berkenaan Hasan (qadar Allah Ta’ala.)
Orang yang beriman kepada Qada dan qadar (takdir) adalah orang yang percaya dengan sepenuh hati bahwa ketentuan atau ketetapan Allah Ta’ala. benar adanya, di mana telah dtentukan sejak zaman azali maupun sejak diciptakannya makhluk-Nya. Hal ini berlaku bagi semua makhluk-Nya. Qada dan qadar Allah Ta’ala. wajib dipercayai sebagai bukti keyakinan terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah Ta’ala.
Dalil Tentang Qada Dan Qadar
Di dalam Islam, pendalilan tentang Qada dan Qadar berangkat dai firman Alla Ta’ala di dalam Al Quran surat Ar-Ra’du ayat 11, dan surat al Ahzab ayat 36, Al Qamar 49 dan Al Hadid 22. Serta hadits ke 2 dalam Kitab hadits Arba’in An Nawawi.
1. Surat Ar Ra’du ayat 11:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ .
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Maksud ayat di atas adalah takdir manusia dapat diusahakan oleh manusia itu sendiri. Manusia yang usaha (ikhtiar)nya bagus biasanya takdirnya bagus. Berarti untuk menjadi bagus (berhasil hidup) perlu adanya usaha yang dilakukan.
2. Surat Al Ahzab 36:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ .
Artinya: “Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.”
Maksud ayat tersebut adalah jika Allah Ta’ala. dan Rasul-Nya sudah menetapkan sesuatu keputusan maka tidak ada orang yang pantas protes agar keputusan itu dirubah. Bagi yang berani protes sama saja ia durhaka dan tersesat. Berarti manusia harus menerima ketetapan. keputusan Allah Ta’ala. dan Rasul-Nya.
3. Surat Al-Qamar 49:
اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ .
Artinya: Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Maksud ayat di atas adalah segala sesuatu yang diciptakan Allah Swt. sudah diukur/ ditakar ketetapannya. Walau demikian manusia tetap berusaha walaupun yang menetapkan Allah Ta’ala.
4. Surat Al Hadid ayat 22:
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ .
Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
5. Hadits:
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاِئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَومِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya:
“Anda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”
Maksud hadis di atas adalah orang beriman itu adalah orang yang beriman kepada Allah Swt., kepada rasul-rasul Allah, kepada hari akhir, dan ketentuan (Qada) Allah Swt. Adapun iman kepada Qada dan qadar adalah Rukun Iman yang ke-6.
Contoh-Contoh Qada Dan Qadar
Contoh Qada’ dan qadar berikut ini adalah contoh yang menceritakan beberapa orang yang telah menjalani Qada dan qadar Allah Ta’ala., seperti:
⦁ Bu Ani figur seorang ibu dan istri yang mandiri. Keadaan suami yang sakit- sakitan dan memiliki 4 (empat) orang anak yang masih usia sekolah, beliau tidak patah semangat mencari nafkah. Semula perasaan pesimis sempat dirasa bu Ani karena suaminya yang bekerja sebagai karyawan swasta disebuah pabrik roti tiba- tiba terserang sakit asam urat yang kambuhan. Jika penyakit suaminya sedang kambuh tidak dapat bekerja dan otomatis tidak punya upah. Bahkan bu Ani mencarikan uang untuk berobat suaminya. Bu Ani tidak patah semangat. Bu Ani membuka catering dan dibantu oleh anak-anaknya sendiri. Usaha catering yang tidak besar itu lambat laut menjadi besar dan sudah memilki beberapa karyawan. Kini anak-anak bu Ani besar-besar dan bahkan sudah ada yang bekerja. Doapun selalu dipanjatkan kepada Allah Ta’ala. agar diberi kelancaran dalam berusaha dan suaminya disembuhkan. Akhirnya suami sembuh dan dapat membantu usaha bu Ani. Kini kateringnya cukup terkenal di kotanya.
⦁ Sebuah kejadian gempa bumi menggegerkan sebuah wilayah. Banyak korban yang meninggal dunia akibat terkena reruntuhan bangunan dan pepohonan yang tumbang di mana-mana. Namun ada seorang kakek tua terselamatkan dari bahaya maut itu walaupun sudah sehari semalam laki-laki renta yang sudah tidak dapat berjalan itu berada di bawah reruntuhan bangunan rumahnya. Sang kakek terlindungi dengan reruntuhan langit-langit rumahnya yang tidak sampai hancur dan tidak sampai jatuh ke lantai. Kakek yang sedang tidur di bawah langit-langit kamarnya itu masih bisa bernafas karena udara bisa masuk lewat sela-sela lubang reuntuhan yang ada. Inilah takdir kakek yang belum saatnya menghadap Allah Ta’ala. sementara yang lebih muda, sehat, dan bisa berlari malah meninggal dunia.
Demikian pembahasan Kita Kali ini mengenai pengertian qada dan qadar, serta contoh dan penjelasannya. Dengan materi ini semoga menjadi solusi bagi Kamu dalam memahami makna qada dan qadar, sekaligus mampu memberikan contoh qada dan qadar kepada guru maupun teman di sekolahmu. Jangan lupa! bagikan artikel ini ke sosial mediamu agar teman dan gurumu juga mendapatkan informasi yang sama.
Lainnya: Akhi Artinya