Pengertian Husnuzan, Tawaduk, Tasamuh dan Ta'awun
Pengertian Husnuzan, Tawaduk, Tasamuh dan Ta’awun

Jelaskan Pengertian Husnuzan, Tawaduk, Tasamuh dan Ta’awun

Pengertian Husnuzan, Tawaduk, Tasamuh dan Ta’awun – Halo para pelajar Indonesia di mana pun Kalian berada. Setelah sebelumnya Kita membahas mengenai pengertian rasul ulul azmi, kali ini Kita akan masuk ke pembahasan yang masih merupakan materi akidah dan akhlak MTS Kelas 8. Di sini Kita akan menjelaskan apa sih Pengertian Husnuzan, Tawaduk, Tasamuh dan Ta’awun. Sehingga teman teman dapat lebih memahami dan membantu teman teman dalam menjawab pertanyaan soal. Oke! untuk mempersingkat waktu, mari langsung saja Kita masuk ke inti pembahasan Kita.

Pengertian Husnuzan

Salah satu akhlak terpuji kepada sesama manusia adalah husnudzan. Secara bahasa, Husnuzan berasal dari bahasa Arab حسن ظن, husnu yang artinya baik, dan dzan berarti dugaan, sangkaan atau keyakinan. Menurut istilah, husnuzan adalah adanya pemikiran yang positif terhadap manusia lain, bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai kebaikan yang bermanfaat bagi yang lainnya.

Semua ciptaan Allah itu mempunyai kebaikan dan kemanfaatan, juga setiap manusia itu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah diberi rahmat karunia yang masing-masing berbeda. Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 237 ditegaskan bahwa manusia itu tidak boleh melupakan keutamaan atau kebaikan orang lain.

وَاِنْ طَلَّقْتُمُوْهُنَّ مِنْ قَبْلِ اَنْ تَمَسُّوْهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيْضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ اِلَّآ اَنْ يَّعْفُوْنَ اَوْ يَعْفُوَا الَّذِيْ بِيَدِهٖ عُقْدَةُ النِّكَاحِ ۗ وَاَنْ تَعْفُوْٓا اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۗ وَلَا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ  . 

Artinya: Dan jika kamu menceraikan mereka sebelum kamu sentuh (campuri), padahal kamu sudah menentukan Maharnya, maka (bayarlah) seperdua dari yang telah kamu tentukan, kecuali jika mereka (membebaskan) atau dibebaskan oleh orang yang akad nikah ada di tangannya. Pembebasan itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu lupa kebaikan di antara kamu. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Pengertian Tawaduk

Tawaduk atau Tawadhu’ berasal dari Bahasa Arab yang artinya meletakkan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia Tawaduk berarti rendah hati. Yang dimaksud dengan tawaduk adalah sikap dan perbuatan manusia yang menunjukkan adanya kerendahan hati, tidak sombong dan tinggi hati, atau mudah tersinggung. Gambaran Tawaduk disebutkan pada Al-Qur’an surah ke 25, Al-Furqan ayat 63:

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا   . 

Artinya: Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,” 

Pengertian yang lebih dalam adalah kita tidak melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang Tawaduk adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt. yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati dan niat untuk segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain niat karena Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.

Tawaduk ialah bersikap tenang, sederhana dan sungguh-sungguh menjauhi perbuatan takabur (sombong), ataupun sum’ah ingin diketahui orang lain amal kebaikan kita. Tawaduk merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia, jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap Tawaduk, karena tawadhu’ merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat islam.

Sikap Tawaduk sangat penting artinya dalam pergaulan sesama manusia, sikap tawadhu’ disukai dalam pergaulan sehingga menimbulkan rasa simpati dari pihak lain. Berbicara lebih jauh tentang Tawaduk, sebenarnya Tawaduk sangat diperlukan bagi siapa saja yang ingin menjaga amal shaleh atau amal kebaikannya, agar tetap tulus ikhlas, murni dari tujuan selain Allah. Karena memang tidak mudah menjaga keikhlasan amal shaleh atau amal kebaikan kita agar tetap murni, bersih dari tujuan selain Allah. Sungguh sulit menjaga agar segala amal shaleh dan amal kebaikan yang

kita lakukan tetap bersih dari tujuan selain mengharapkan ridha-Nya. Karena sangat banyak godaan yang datang, yang selalu berusaha mengotori amal kebaikan kita. Apalagi disaat pujian dan ketenaran mulai datang menghampiri kita, maka terasa semakin sulit bagi kita untuk tetap bisa menjaga kemurnian amal shaleh kita, tanpa terbesit adanya rasa bangga dihati kita. Di sini lah sangat diperlukan Tawaduk dengan menyadari sepenuhnya, bahwa sesungguhnya segala amal shaleh, amal kebaikan yang mampu kita lakukan, semua itu adalah karena pertolongan dan atas ijin Allah Swt.

Pengertian Tasamuh

Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab secara bahasa artinya, murah hati, lapang hati. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, tasamuh diartikan lapang dada, keluasan pikiran, toleransi. Adapun pengertian tasamuh adalah sikap atau perbuatan melapangkan dada, tenggang rasa dalam menghadapi perbedaan, baik pendapat, keyakinan dan agama.

Dalam tasamuh terdapat unsur menghormati, menghargai dan simpati. Tasamuh ini sangat penting, apalagi dalam kehidupan masyarakat yang bersifat heterogen atau majemuk, terutama dalam kehidupan beragama.

Islam, adalah agama yang sangat menghargai perbedaan, dalam batasan tertentu. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh dalam hal tasamuh ini, yakni di saat ingin memajukan Madinah, yang di dalamnya banyak suku dan agama. Dalam al-Qur’an dijelaskan pada surah ke-109, Al Kafirun ayat 1-6:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

Artinya: Katakanlah, “Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah men]adi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalianlah agama kalian, dan untukkulah agamaku.”

Pengertian Ta’awun

Dalam bahasa sosiologi, manusia itu disebut zoon politicon, artinya, keberadaan manusia itu harus dengan adanya orang lain. Maksudnya, manusia itu sangat membutuhkan adanya orang lain, untuk kehidupannya. Maka, salah satu bahasan akhlak mulia adalah ta’awun yang uraiannya sebagai berikut.

Kata ta’awun berasal dari bahasa Arab yang berarti saling membantu, saling menolong. Menurut istilah, Ta’awun adalah sikap atau perilaku membantu orang lain.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sehingga membutuhkan uluran bantuan dari orang lain. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya manusia perlu bantuan dari orang lain dengan saling menolong. Dalil naqli yang berasal dari al-Qur’an dan hadis yang menjadi dasar dari pelaksanaan ta’awun salah satunya terdapat dalam al-Qur’an surah ke 5, Al-Maidah ayat 2:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ . 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

Oke! Demikian yah pembahasan Kita kali ini mengenai Pengertian Husnuzan, Tawaduk, Tasamuh dan Ta’awun. Semoga apa yang sudah Kita jelaskan dapat bermanfaat dan membantu Kalian dalam menjawab soal. Tidak lupa pula, semoga Kita diberikan hidayah taufik untuk mengikuti akhlak yang baik. Jangan lupa bagikan artikel ini ke sosial media Kalian agar semakin bermanfaat yah.

Lainnya: Pengertian Rasul Ulul Azmi

Sumber: Buku MTS Kelas 8 Akidah dan Akhlak Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama Republik Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *