Tafsir Surat Al-Bayyinah ayat 6
Tafsir Surat Al-Bayyinah ayat 6-8

Tafsir Surat Al-Bayyinah ayat 6-8 Imam Ibnu Katsir

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8)

Sesungguhnya orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesugguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘and yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan akibat yang dialami oleh orang-orang durhaka dari kalangan orang-orang kafir Ahli Kitab dan orang-orang musyrik yang menentang kitab-kitab Allah yang diturunkan dan menentang para rasul yang diutus-Nya. Bahwa mereka kelak di hari kiamat dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya; mereka menjadi penghuni tetapnya, tidak akan berpindah darinya dan tidak pula mereka lenyap darinya.

{أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ}

Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Al-Bayyinah: 6)

Yakni seburuk-buruk makhluk yang diciptakan Allah dan yang diadakan-Nya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan keadaan orang-orang yang berbakti, yaitu mereka yang hatinya beriman, dan badan mereka mengamalkan perbuatan-perbuatan yang saleh. Bahwa mereka adalah sebaik-baik makhluk Allah.

Abu Hurairah dan segolongan ulama menyimpulkan dari ayat ini bahwa orang-orang yang beriman dari kalangan manusia lebih utama daripada para malaikat, yaitu karena firman-Nya yang mengatakan:

{أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ}

Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Al-Bayyinah: 7)

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam ayat selanjutnya:

{جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ}

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka. (Al-Bayyinah: 8)

Yaitu di hari kiamat nanti.


{جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا}

Adalah surga ‘adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Al-Bayyinah: 8)

Yakni tiada putus-putusnya, tiada habis-habisnya, dan tiada selesai-selesainya.

{رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ}

Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. (Al-Bayyinah: 8)

Perlu diketahui bahwa ridha Allah kepada mereka lebih tinggi derajatnya daripada kenikmatan abadi yang diberikan-Nya kepada mereka.

{وَرَضُوا عَنْهُ}

Dan mereka pun rida kepada-Nya. (Al-Bayyinah: 8)

Artinya, merasa puas dengan keutamaan yang menyeluruh yang diberikan oleh Allah kepada mereka.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

{ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ}

Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (Al-Bayyinah: 8)

Yaitu pahala ini akan didapat oleh orang yang takut kepada Allah, bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benar takwa, dan menyembah-Nya seakan-akan dia melihat-Nya, dan ia mengetahui bahwa jika ia tidak dapat melihat-Nya, maka Dia Maha Melihat kepadanya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى، حَدَّثَنَا أَبُو مَعْشَرٍ، عَنْ أَبِي وَهْبٍ -مَوْلَى أَبِي هُرَيْرَةَ-عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ الْبَرِيَّةِ؟ ” قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: “رَجُلٌ أَخَذَ بِعِنَانِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، كُلَّمَا كَانَتْ هَيْعَة اسْتَوَى عَلَيْهِ. أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ الْبَرِيَّةِ؟ ” قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: “رَجُلٌ فِي ثُلَّة مِنْ غَنَمِهِ، يُقِيمُ الصَّلَاةَ وَيُؤْتِي الزَّكَاةَ. أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَرِّ الْبَرِيَّةِ؟ “. قَالُوا: بَلَى. قَالَ: “الَّذِي يَسأل بِاللَّهِ، وَلَا يُعطي بِهِ”

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Isa, telah menceritakan kepada kami Abu Ma’syar, dari Abu Wahb maula Abu Hurairah, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda: “Maukah aku beri tahukan kepadamu tentang sebaik-baik makhluk?” Mereka menjawab, “Tentu saja mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di jalan Allah, manakala terjadi serangan musuh, maka dia menunggangi kudanya (dan memacunya menghadapi musuh).” “Maukah aku beri tahukan kepadamu tentang sebaik-baik makhluk?” Mereka menjawab, “Tentu saja mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Seorang lelaki yang berada di kumpulan ternak kambingnya mendirikan salat dan menunaikan zakat.” “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang seburuk-buruk makhluk?” Mereka menjawab, “Tentu mau.” Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab, “Orang yang meminta kepada Allah dan Allah tidak memberinya.”

Demikianlah akhir tafsir surat Al-Bayyinah, segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya. Semoga dengan selesainya pembahasan tafsir surat Al Bayyinah Ibnu Katsir ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah, Rasul dan ajaran Islam. Jangan lupa bagikan artikel islami ini ke sosial media kamu agar manfaatnya lebih tersebar luas.

Lainnya: Tafsir Surat Al Bayyinah 1-5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *