Klasifikasi Porifera – Halo semua para pelajar dan penuntut ilmu, kembali lagi di seokilat.com. Pada materi biologi sebelumnya kita pernah membahas mengenai cara reproduksi virus. Harapan kami setelah membaca materi tersebut, teman-teman dapat memahami bagaimana cara virus melakukan reproduksi.

Nah! pada kesempatan kali ini aku akan coba jelaskan apa itu porifera, klasifikasi, peran, dan ciri-cirinya. Sehingga harapan kami setelah materi ini selesai, kamu sudah menguasai secara umum, apa dan bagaimana porifera dalam biologi.

Apa itu Porifera?

Klasifikasi Porifera
Klasifikasi Porifera

Porifera dalam bahasa latin disebut dengan porus yang berarti pori dan fer yang berarti membawa. Jadi, apa iut porifera?. Pengertian porifera adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati  (parazoa), tanpa organ dan jaringan yang tidak terspesialisasi dan tubuhnya memiliki terdapat banyak pori. Porifera merupakan anggota dari animalia yang merupakan paling sederhana atau primitif. Habitat dan cara hidup porifera adalah sebagian besar hidupnya di laut dan sebagian kecilnya lagi hidup di air tawar. Pada umumnya porifera hidupnya ada di daerah pada perairan yang dangkal dan juga jernih, namun juga di perairan berpasir atau berlumpur. Porifera dewasa hidupnya sesil atau melekat di suatu substrak. Porifera hidup secara hetetotrof dengan jenis makanan bakteri dan plankton.

Info biologi lain: Alat-alat Ekskresi Pada Manusia

Klasifikasi Porifera

Berdasarkan bahan penyusun spikulanya, porifera di beda-bedakan menjadi tiga kelas, yaitu calcarea, hexactinellida dan demospongia. Seperti apa penjelasan selengkapnya? langsung saja simak di bawah ini.

1. Kelas Calcarea

Kelas calcarea memiliki kerangka tubuh berupa sikula (banyak spikulum) berbentuk jam dari zat kapur atau kalsium karbonat (CaC03), habitatnya di laut dangkal, dan memiliki sel berleher (koanosit) yang berukuran besar. Contohnya, Leucosolenia, Grande, Clatrina, Sycon, dan Scypha.

2. Kelas Hexactinellida

Kelas hexactinellida memiliki kerangka tubuh berupa spikula dari zat silikat (zat kersik). Spikulum hexactinellida berbentuk triakson berupa tiga batang jam yang saling silang tegak lurus sehingga menyerupai bangunan yang memiliki enam jari-jari. Hidupnya di laut dalam. Sistem saluran airnya sederhana. Contohnya, Pheronema dan Euplectella (pena laut).

3. Kelas Demospongia

Kelas demospongia ada yang memiliki spikula dari zat kersik (silikat dan serabut spongin). Namun demikian. Ada yang hanya memiliki spikula atau spongin saja, atau bahkan, tidak memiliki keduanya. Spikulum pada demospongia berbentuk tetrakson. Contohnya, Euspongia molisima. Elypospongia equina, dan spikula dari spongia saja, misalnya spongilla. Anggota kelas ini memiliki sistem saluran air yang rumit.

Ciri-ciri Porifera

  • Sekedar mengingatkan lagi tentang ciri-ciri porifera, makhluk ini adalah spesies metazoa, yang memiliki permukaan tubuh berpori, dan hidup di dalam air, terutama di laut. Bentuk tubuhnya seperti vas bunga atau tabung. Dilihat dari jumlah lapisan jaringan embrionya porifera tergolong diploblastik. Pada dinding tubuhnya, lapisan luar terdiri dari sel-sel epidermis atau pinakosit dan lapisan dalam (endodermis) tersusun oleh sel-sel leher atau koanosit.
  • Di antara epidermis dan endodermis porifera terdapat lapisan tengah semacam gelatin, yang di dalamnya terdapat sel-sel menyerupai amoeba (amoebosit) dan bahan pembentuk rangka tubuh. Lapisan tengah ini sering disebut mesenkim. Bahan pembentuk rangka tubuh porifera ada 2 macam, yaitu spikula dan spongin. Bahan penyusun spikula dapat berupa zat kapur, atau zat kersik/silica. Bahan penyusun spongin adalah protein. Macam pembentuk rangka tubuh merupakan salah satu dasar klasifikasi porifera.
  • Pori-pori yang terdapat di dalam permukaan tubuh porifera disebut ostium, yang merupakan celah tempat masuknya air yang membawa zat makanan. Pori tersebut berlanjut ke rongga tubuh yang disebut spongosoel atau atrium. Bila air yang masuk ke spongosoel membawa zat makanan, zat-zat ini akan di alirkan dan selanjutnya di cerna oleh sel-sel koanosit, sisanya di buang kembali ke spongosoel yang akhirnya akan di buang ke luar tubuh melalui lubang oskulum.

Peranan Porifera

Bika ditinjau secara ekonomi, keberadaan porifera di masyarakat belum banyak diketahui kegunaannya. Sisa spons dari spongilla sp, maupun euspongia sp sering dimanfaatkan untuk spons penggosok mandi, ataupun spons penggosok untuk membersihkan kaca.

Mungkin demikian saja yang bisa kami susun terkait klasifikasi porifera, peran dan ciri-cirinya. Semoga dengan materi singkat ini, teman-teman dapat terbantu dalam memahami apa itu porifera dan klasifikasinya. Bila terdapat kritik, saran dan masukan, silahkan sampaikan kepada kami melalui halaman kontak. 

Info biologi lain: Metamorfosis pada belalang
SC: http://genwisaku.blogspot.com/2017/07/pengertian-ciri-klasifikasi-dan-peranan_15.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *