Sebutkan Jenis-jenis danau
Sebutkan Jenis-jenis danau

Pernahkah teman-teman pergi ke sebuah danau? Kemudian, pernahkah teman-teman berfikir dari mana air yang ada dalam danau tersebut berasal? Mari amati secara seksama, danau terletak di daerah yang lebih rendah daripada daerah sekelilingnya. Secara sederhana, danau adalah suatu wilayah cekungan yang berada di daratan, dan terisi oleh air dalam jumlah yang besar. Adapun mengenai sumber air yang mengisi danau, tidaklah selalu berasal dari air sungai, tetapi juga bisa dari air hujan secara langsung ataupun rembesan dari air tanah di sekitar danau.

Tahukah teman-teman? Ternyata Danau Toba adalah sebuah kaldera atau kawah besar sisa letusan gunung api yang sangat besar (supervulcano) yang disebut Gunung Toba. Dalam sebuah literatur disebut, menurut Siever (1986) letusan danau toba merupakan yang terbesar di dunia yang terjadi sebanyak tiga kali yaitu 800 ribu tahun yang lalu, 500 ribu tahun yang lalu dan 74 ribu tahun yang lalu. Dampak dari letusan Danau Toba, disebut-sebut telah mempengaruhi iklim bumi, menewaskan 60 % penduduk bumi dan memusnahkan beberapa spesies makhluk hidup.

Secara umum, danau dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu: danau alam dan danau buatan. Danau alam terbentuk karena proses alam, misalnya aktivitas vulkanik, tektonik maupun aktivitas es pada Zaman Es. Sementara, danau buatan atau bendungan merupakan danau yang sengaja dibuat dengan cara membendung air sungai.

Pelajari: Hasil tambang di Indonesia

Jenis-Jenis Danau

Berdasarkan ilmu geografi, danau juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah kategori danau berdasarkan proses pembentukannya. Berdasarkan proses pembentukannya, danau dibedakan menjadi (1) danau vulkanik, (2) danau tektonik, (3) danau vulcano-tectonic, (4) danau pelarutan, (5) danau ladam, (6) bendungan.

1. Danau vulkanik 

Yaitu danau yang terbentuk pada lubang kepundan atau kaldera gunung berapi. Air hujan mengisi lubang kepundan atau kaldera sehingga terbentuklah sebuah danau. Biasanya, danau jenis ini sangat berbahaya jika gunung berapinya masih aktif. Jika akan terjadi letusan, air danau akan meresap menuju magma dan akan menambah kekuatan letusan. 

Danau vulkanik toba
Source: YouTube Humas Sumut – Pesona Danau Toba

Selain itu, jika dinding kawah jebol, akan terjadi banjir besar dengan kecepatan tinggi atau banjir bandang. Karena itulah, dibuat terowongan untuk mengurangi volume air danau. Contoh danau jenis ini ialah Danau Kelimutu (Flores), Segara Anak (Rinjani), Kawah Ijen, Batur, Bratan, Kawah Kelud, Danau Sarangan, dan Danau Kerinci.

2. Danau tektonik

ini adalah jenis danau yang terbentuk karena adanya gerakan tektonik atau gerakan lempeng bumi sehingga terbentuk cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan. Contohnya: Danau Tempe, Danau Tondano, Danau Towuti, Danau Poso di Sulawesi, Danau Maninjau, Danau Takengon, dan Danau Singkarak di Sumatra.

Danau Tondano
Sc : youtube reart channel – Danau Tondano

3. Danau vulcano-tectonic

 danau jenis ini terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan tektonik. Patahan atau depresi terjadi pada bagian permukaan bumi pasca letusan. Dapur magma yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh air. Contohnya Danau Toba di Sumatra.

4. Danau pelarutan (solusional)

sederhananya, danau ini terbentuk karena proses pelarutan pada bentuk lahan negatif atau berada di bawah rata-rata permukaan setempat. Peristiwa ini terjadi di daerah kapur (karst) oleh air hujan yang mengandung CO2. Bentuk lahan yang negatif pada daerah karst (pegunungan kapur) antara lain doline. 

Doline adalah ledokan atau lubang yang berbentuk corong pada batu gamping atau batu kapur dengan diameter dari beberapa meter saja sampai 1 km dengan kedalaman dari beberapa meter sampai ratusan meter.

5. Danau ladam atau tapal kuda (oxbow lake). 

Unik seperti namanya, danau ini terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai yang berkelok – kelok (meander) secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya. Sungai tersebut terputus dari sungai induknya dan sumber air yang diperoleh hanya dari air hujan. Besar danau bervariasi sesuai dengan ukuran sungai yang membentuknya.

6. Bendungan atau waduk

Inilah jenis danau yang sengaja dibuat manusia dengan cara membendung aliran sungai. Waduk dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Selain itu, dengan dibangunnya waduk, air dapat diatur sesuai keperluan, misalnya pada musim hujan, sebagian air disimpan dan pada musim kemarau air bendungan dialirkan untuk mengairi sawah, dan berbagai keperluan lainnya. Contohnya Waduk Jatiluhur, Cirata, Saguling, Karangkates, dan Gajahmungkur.

Di samping danau-danau tersebut, terdapat juga danau yang terbentuk dari bekas galian pertambangan. Bekas galian tersebut, kemudian terisi air dan menjadi danau. Danau juga ada yang terbentuk akibat cairnya es seperti yang terjadi di pegunungan yang ada di Papua.

Oke bos! Ini saja yah materi ringkas kita mengenai jenis-jenis danau dan penjelasannya. Semoga apa yang telah kami angkat ini dapat bermanfaat bagi adik-adik pelajar Indonesia. Terima kasih dan kunjungi terus seokilat.com.

Pelajari: Wilayah dan perwilayahan part 3

Daftar Pustaka

Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.– Edisi Revisi . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *