Secara umum ada dua pendekatan utama dalam penelitian ilmiah, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang berusaha untuk mengungkap kenyataan sosial dengan melihat saling keterhubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Objek penelitian dilihat sebagai fakta atau variabel yang tetap dan dapat diangkakan serta hasilnya dapat diolah, dianalisis dengan statistik. Termasuk pendekatan ini adalah survei dan eksperimen.
1. Pengertian Penelitian
2. Ciri-ciri Penelitian dan Fungsinya
Ciri-ciri penelitian ilmiah sebagai berikut:
- Penelitian ilmiah dilakukan melalui prosedur sistematis, yaitu dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara objektif.
- Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus sehingga hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan atau dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.
3. Fungsi penelitian ilmiah sebagai berikut:
- Fungsi verifikatif atau pengujian adalah fungsi penelitian ilmiah untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
- Fungsi eksploratif atau penjajagan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk menemukan sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu.
- Fungsi development atau pengembangan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
- Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi yang ada. Dalam penelitian deskriptif, pertanyaan dimulai dengan kata tanya: bagaimana.
- Penelitian eksploratif adalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi mendasar tentang permasalahan atau keadaan yang jarang atau belum pernah diteliti. Peneliti merencanakan penelitiannya tanpa merumuskan hipotesis secara khusus. Dalam penelitian ini, pertanyaan sering dimulai dengan kata tanya: apa.
- Penelitian prediksi adalah penelitian ilmiah yang berupaya menggambarkan atau menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang.
- Penelitian eksplanasi adalah penelitian ilmiah yan berupaya menganalisis hubungan antarvariabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki hipotesis dan dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai dengan kata tanya: mengapa.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian sosiologi adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia di dalam masyarakat. Penelitian sosiologi dapat dilakukan dengan metode historis, metode komparatif (perbandingan), metode statistik, metode sosiometri, dan studi kasus. Metode sosiometri digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis hubungan antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif. Pada tahap perencanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi diperlukan, antara lain untuk menentukan hal-hal sebagai berikut.
- Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.
- Lembaga sosial dan pelapisan sosial untuk mengetahui macam dan aspeknya.
- Pola interaksi sosial untuk menciptakan suasana yang mendukung pembangunan.
- Kebudayaan untuk mengetahui hal-hal yang berintikan nilai.
Pada tahap penerapan atau pelaksanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut.
- Mengidentifikasi kekuatan sosial di masyarakat.
- Mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat penyebab dan aspeknya.