Jenis Jenis Penelitian
Dalam ilmu Sosiologi jenis jenis penelitian terbagi menjadi 8 tergantung sudut pandangnya. Berikut di bawah ini penjelasan dari masing-masing tinjauan.
1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
Penelitian mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
a. mengungkapkan kebenaran sebagai manifestasi hasrat ingin tahu manusia,
b. mengembangkan ilmu pengetahuan, dan
c. sebagai sarana untuk memecahkan berbagai masalah dalam masyarakat.
2. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Dilihat dari bidang yang diteliti maka penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu bidang ilmu alam dan ilmu sosial.
a. Penelitian Bidang Ilmu Alam
Penelitian bidang ilmu alam contohnya mekanika, fisika, biologi, teknologi, botani, dan zoologi. Objek penelitian ilmu alam, yaitu objek dunia yang riil materiil atau dunia objektif. Yang dicari di sini adalah fakta dan pembuktian- pembuktian dari kenyataan. Orang menggunakan rasio/pikiran guna menembus hakikat kenyataan tadi dan alat indra dipakai untuk mengadakan pengecekan serta verifikasi terhadap kebenaran.
b. Penelitian Bidang Ilmu Sosial
Penelitian Ilmu Sosial
- Fenomena yang diteliti lebih kompleks.
- Data-data tidak eksak dan tidak dapat dikontrol.
- Permasalahan lebih sering disebabkan oleh masalah orientasi yang sangat luas.
- Peneliti dalam ilmu sosial bukan pengamat yang imparsial karena sebagai makhluk sosial tidak dapat melepaskan diri dari proses sosial itu sendiri
- Tidak mempunyai unit pengukur yang sempurna.
- Metode kuantitatif yang digunakan belum cukup berkembang.
- Tidak melakukan eksperimen dan percobaan.
- Kemampuan yang kurang mendalam dalam memprediksi masalah-masalah sosial.
Penelitian Ilmu Alam
- Fenomena kurang kompleks, meskipun kompleks namun telah memiliki alat dan metode yang teruji untuk memecahkan masalah.
- Data-data eksak dan dapat dikontrol.
- Permasalahan tidak disebabkan oleh masalah orientasi yang luas.
- Peneliti dalam ilmu alam merupakan pengamat yang imparsial.
- Mempunyai unit pengukur yang sempurna.
- Penggunaan metode kuantitatif telah cukup berkembang.
- Variabel-variabel dan fenomena- fenomena dalam penelitian alam dapat diatur dalam bentuk percobaan dan dapat dibandingkan dengan variabel kontrol secara akurat.
- Prediksi yang dilakukan lebih eksak.
3. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Dalam penelitian ada dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
a. Pendekatan Kualitatif
b. Pendekatan Kuantitatif
4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
a. Penelitian Laboratorium
Penelitian laboratorium ini tidak hanya untuk bidang ilmu eksakta/ IPA, tetapi sekarang ada juga penelitian di laboratorium dalam bidang bahasa dan ilmu-ilmu sosial. Praktek penelitian dapat juga dilakukan di perpustakaan. Misalnya, penelitian tentang dokumen-dokumen sejarah yang telah dibukukan, penelitian dalam bidang kesastraan, dan masih banyak yang lain.
b. Penelitian Kancah/Di Lapangan
Penelitian kancah atau penelitian lapangan, tempat penelitiannya di kancah/lapangan. Adapun penelitian lapangan pada umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan realistis mengenai apa yang telah terjadi di masyarakat.
5. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya
Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
- Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya.
- Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.
6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data
Dilihat dari wujud datanya, penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Disebut penelitian kuantitatif jika data penelitiannya berupa angka-angka dan disebut penelitian kualitatif jika data penelitiannya berupa pernyataan dengan kata-kata atau tindakan.
7. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan; berat badan mempunyai variasi, ada berat 40 kg atau 50 kg. Contoh variabel lain dalam penelitian misalnya pendidikan, umur, status sosial, jabatan, dan pekerjaan. Berdasarkan adanya atau hadirnya variabel ini ada penelitian deskriptif, jika penelitian ini menggambarkan variabel masa lalu dan masa sekarang (jadi variabel yang diteliti sudah ada).
Contoh penelitian deskriptif, misalnya tim peneliti ingin mengetahui kekayaan calon bupati. Variabel dalam penelitian ini adalah kekayaan yang dapat berupa apa saja. Jika variabel yang diteliti belum ada ketika itu, belum datang, belum terjadi, tetapi sengaja didatangkan atau diadakan oleh peneliti dalam bentuk perlakuan (treatment) disebut penelitian eksperimen. Contoh penelitian eksperimen, misalnya peneliti ingin mengetahui pengaruh susu sapi terhadap pertumbuhan badan/berat badan seseorang.
Variabel dalam penelitian ini adalah pertumbuhan badan/berat badan. Dalam penelitian eksperimen ini ada dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok orang yang tidak diberi minuman susu sapi dan kelompok orang yang diberi minuman susu sapi (jadi kelompok ini yang diberi perlakuan/treatment).
8. Penelitian Sosial Budaya
Objek penelitian sosial budaya adalah manusia dan gejala-gejala sosial budaya. Materi dari ilmu sosial budaya antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laku, perbuatan manusia dalam macam-macam ekspresi, dan hasil kebudayaan.
Ilmu pengetahuan sosial tidak dapat melepaskan diri dari penentuan nilai sehingga dalam hal ini terdapat penentuan kualitas dan nilai-nilai yang bersifat normatif.
Penelitian dalam ilmu sosial dapat disebut sebagai suatu proses yang terus-menerus, kritis, dan terorganisasi untuk mengadakan analisis dan memberikan interpretasi terhadap fenomena sosial yang memiliki hubungan saling mengait.
Penelitian ilmu sosial juga bersandar pada metode ilmiah yang didukung oleh kerangka analisis dan teori.
Contoh penelitian bidang sosial antara lain penelitian tentang kenakalan remaja, anak jalanan, kemiskinan, lingkungan kumuh, dan penyimpangan seksual. Dalam penelitian ilmu- ilmu sosial dikenal adanya penelitian antropologis, ekonomis, psikologis, hukum, dan sosiologis.
Penelitian sosiologis dapat dikatakan sebagai proses pengungkapan kebenaran berdasarkan penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi. Konsep-konsep dasar ini berfungsi sebagai sarana ilmiah untuk mengungkapkan kebenaran dalam masyarakat.
Adapun konsep-konsep dasar tersebut menurut Soerjono Soekanto antara lain:
a. interaksi sosial,
b. kelompok sosial,
c. kebudayaan,
d. lembaga sosial,
e. lapisan sosial,
f. kekuasaan dan wewenang,
g. perubahan sosial,
h. masalah sosial.
Penelitian sosiologis juga menggunakan seperangkat metode penelitian yang bersifat ilmiah dan sistematis. Hasil-hasil penelitian sosiologis dapat digunakan oleh ilmu-ilmu sosial lainnya karena pusat perhatiannya adalah masyarakat yang menjadi wadah kehidupan bersama. Bagi pembangunan, penelitian sosiologis diperlukan untuk memperoleh data-data yang relatif lengkap tentang masyarakat yang hendak dibangun. Data-data yang diperlukan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.
- Kelompok-kelompok sosial sebagai bagian dari masyarakat.
- Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai yang mendukung pembangunan.
- Pola interaksi sosial, yang berguna untuk menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan.
- Stratifikasi sosial sebagai pembeda masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara vertikal. Hal ini dipandang perlu agar dapat
- diidentifikasi pihak-pihak yang mendukung pembangunan dan yang tidak.
- Lembaga-lembaga sosial sebagai kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Sosiologi : untuk SMA / MA Thelas XII Program Studi Ilmu Sosial / penyusun Ruswanto ; editor, Ayang Susatya, Sugeng Raharjo ; illustrator, Nashirudin. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.