Jenis-Jenis Domba
Jenis-Jenis Domba dan Perbedaannya Dengan Kambing

Jenis-Jenis Domba Dan Perbedaannya Dengan Kambing

Jenis-Jenis Domba – Domba merupakan jenis ternak ruminansia kecil yang mempunyai prospek cukup menjanjikan karena disamping cepat berkembang biaknya, dimana dalam 2 tahun dapat menghasilkan anak 6 ekor, domba merupakan ternak yang mudah dalam pemeliharaannya dan cukup baik untuk dapat beradaptasi pada berbagai lingkungan.

Di Indonesia terdapat domba lokal dan impor. Pemerintah dan pedagang mempunyai andil dalam mengimpor domba. Pada dasarnya domba dan kambing merupakan jenis ternak pemakan rumput yang tergolong ruminansia kecil, populasinya hampir tersebar merata yang ada di seluruh dunia. Namun bila kita melihat visual fisiknya secara cermat, maka ternak domba berbeda dengan ternak kambing. Postur tubuh domba cenderung lebih bulat dibandingkan dengan kambing yang ramping. Daun telinga kambing panjang dan terkulai. Bentuk bulu domba pun lebih ikal dan keriting sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bulu wool, lain halnya dengan bulu kambing yang cenderung lurus. 

Jenis-Jenis Domba

Ternak domba yang ada sekarang diduga merupakan hasil dometikasi dari 3 jenis domba liar : Domba Mouflon dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Domba Argali dari Asia Tenggara serta Urial dari Asia. Domba-domba ini awalnya diburu secara liar yang akhirnya diternakkan dan didomestikasi oleh manusia.

1) Domba Tipe Potong

Domba tipe potong pada umumnya mempunyai ciri-ciri bentuk badan yang padat, mempunyai dada yang lebar dan dalam, dengan garis pinggang dan punggung yang lurus. Contoh domba potong seperti: Domba lokal, domba garut dan domba ekor gemuk

a) Domba Ekor Tipis
Domba Ekor tipis sering dikenal sebagai domba asli indonesia yang banyak berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Populasinya 50% dari total populasi domba Indonesia. Diatribusinya terutama di Jawa Tengah, barat dan timur. Kelebihan domba ini tidak mengenal musim kawin dan dapat beranak lebih dari satu ekor. Warna putih merupakan warna dominan dengan warna hitam disekitar mata, hidung dan beberapa bagian tubuh. Ekornya tipis dan tidak berlemak. 

b) Domba Garut
Domba Garut disebut juga domba (Ovies Aries), adalah hasil persilangan dari 3 rumpun bangsa domba: yaitu Merino dari Australia, Kaapstad dari Afrika dan domba jawa Ekor Gemuk dari Indonesia. Domba Jawa Ekor Gemuk sudah ada sebelumnya sejak lama sebagai jenis domba lokal. Domba Garut adalah jenis domba tropis bersifat prolific yaitu dapat beranak lebih dari 2 ekor dalam 1 siklus kelahiran. Di mana dalam periode 1 tahun, Domba Garut dapat mengalami 2 siklus kelahiran. Domba Garut memiliki berat badan rata-rata di atas domba lokal Indonesia lainnya. 

Domba jantan dapat memiliki berat sekitar 60-80 kg bahkan ada yang dapat mencapai lebih dari 100 kg. Sedangkan domba betina memiliki berat antara 30-50 kg. Ciri fisik Domba Garut jantan yaitu bertanduk, berleher besar dan kuat, dengan corak warna putih, hitam, cokelat atau campuran ketiganya. Ciri domba betina adalah dominan tidak bertanduk, kalaupun bertanduk ukurannya kecil dengan corak warna yang serupa domba jantan. Domba Garut merupakan plasma nutfah terlangka di dunia karena postur hewan ternak ini nyaris menyerupai bison di USA. 

Populasi Domba Garut terbesar di Indonesia tentunya ada di wilayah provinsi Jawa Barat dengan lokasi daerah penyebaran: Garut, Majalengka, Kuningan, Cianjur, Sumedang, Sukabumi, Tasikmalaya Bandung, Indramayu dan Purwakarta.

c) Domba Ekor Gemuk
Domba Ekor Gemuk (DEG) berasal dari Asia barat daya yaitu daerah Donggala dan kepulauan Madura, kemungkinan besar DEG dibawa oleh pedagang dari Arab, permurnian DEG di kepulauan Sapudi. 75 76 Domba ini mempunyai cir khas yaitu bentuk ekornya tebal berisi lemak yang digunakan sebagai cadangan untuk energi. Sedangkan warna bulu dominannya adalah warna putih dan merupakan wool kasar, kadang-kadang terjadi penyimpangan warnanya coklat atau hitam. Pada umumnya tidak bertanduk.

d) Domba Southdown
Domba Southdown ini berasal dari Inggris. Mempunyai ciri-ciri: tubuhnya kecil, bentuk bulat dan padat mempunyai telinga kecil dan pendek serta tidak bertanduk.

e) Domba Suffolk 

Domba Suffolk berasal dari Inggris. Mempunyai bentuk badan yang besar yaitu lebih dari 60 kg, kakinya pendek dan warna bulu muka dan kakinya berwarna hitam.

f) Domba Dorset
Domba Dorset berasal dari Inggris, dengan tubuhnya panjang, lebar dan dalam yang berbentuk segi empat. Domba betina tidak bertanduk. Bobot badannya cukup besar yaitu dapat mencapai lebih dari 100 kg untuk jantan dan 80 kg untuk domba betina.

2) Domba Tipe Wool

Domba tipe wool mempunyai ciri-ciri berat badan ringan, kaki halus dan ringan, berdaging kurus dan kulitnya longgar yang berlipat-lipat.

a) Domba Merino
Domba ini berasal dari Asia kecil, kemudian berkembang di Spanyol dan menyebar ke Inggris dan Australia. Ciri-ciri : seluruh badan tertutup oleh wol yang tebal dan merata. Domba jantan bertanduk besar dan membelit, domba betina tidak bertanduk.

b) Domba Roumbuellet
Domba ini berasal dari Asia kecil, kemudian berkembang di Spanyol dan menyebar ke Inggris dan Australia. Ciri-ciri : seluruh badan tertutup oleh wol yang tebal dan merata. Domba jantan bertanduk besar dan membelit, domba betina tidak bertanduk. 

3) Domba Tipe Perah
Domba tipe perah umumnya mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh yang ramping dan bulat, dengan bentuk panggul yang bagus dan mempunyai sifat periang serta tidak malas. Contoh : domba East Frisian, domba Awassi, domba Chios, domba Langhe, domba Sardinian, domba Comizana, domba Lacaune dan domba Churro.

Perbedaan Domba Dan Kambing

Dilihat secara morfologis maupun sifat-sifatnya antara domba dengan kambing mempunyai banyak perbedaan. Berikut di bawah ini beberapa perbedaan domba dan kambing diantaranya : 

  • Penampang tanduk pada domba berbentuk segitiga, membelit dan spiral sedangkan pada kambing tanduknya berbentuk pipih dan tumbuh kurang subur. 
  • Domba mempunyai glandula sub-orbitalis yaitu kelenjar yang mengeluarkan cairan air mata, yang terletak dibagian bawah dari mata. Demikian juga mempunyai gladula intergigitalis yang berada di celah kuku yang mengeluarkan sekresi semacam minyak yang berbau khas. Dengan demikian apabila domba terpisah dari kawan-kawannya dengan mudah dapat menemukan kawan-kawannya. Sedangkan pada kambing tidak memiliki kedua glandula tersebut.
  • Domba lebih tahan haus dan mempunyai sifat menggerombol. Kebalikannya kambing tidak tahan haus dan mempunyai sifat tidak suka menggerombol.
  • Domba mempunyai sifat kurang dalam penjagaan dirinya dibandingkan dengan kambing.
  • Domba jantan bau khasnya kurang menyengat dibandingkan kambing jantan.

Mungkin demikian penjelasan materi kali ini mengenai Jenis-Jenis Domba Dan Perbedaannya Dengan Kambing. Semoga dengan penjelasan di atas, Kita dapat lebih memahami apa saja jenis jenis domba, khususnya yang berada di Indonesia. Jangan lupa seperti biasa, bagikan artikel ini ke sosial media Kalian agar semakin banyak yang mengetahui jenis jenis Kambing dalam ilmu peternakan.

Lainnya: Jenis-Jenis Kambing

Sumber: Buku Dasar-dasar Peternakan 1 Kelas 10 – Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *