close
apa itu resesi
Apa itu resesi ekonomi?

Apa itu Resesi – Dalam beberapa pekanbaru terakhir, jagad maya sudah disibukkan dengan isu bahwa Indonesia akan menghadapi resesi. Pahitnya lagi, beberapa media nasional mengabarkan bahwa Mentri keuangan yakni Sri Mulyani, memperkirakan bahwa Indonesia akan mulai menghadapi resesi di akhir September ini.

Lalu, seperti apa itu resesi? Dan apakah dampak yang ditimbulkan bila resesi itu terjadi? Nah, untuk menjelaskan hal tersebut, disini kami akan mengulas, mengenai pengertian resesi, serta efek yang ditimbulkan bila Indonesia menghadapi resesi. Bagaimana itu? Simak selengkapnya di bawah ini. 

Apa itu Resesi Ekonomi?

Sederhananya, resesi atau resesi ekonomi adalah kemerosotan ekonomi yang menimpa sebuah negara, dimana produksi domestik bruto atau GDP dari negara tersebut, mengalami penurunan yang sangat drastis, hingga mengganggu keseimbangan ekonomi negara. Atau dalam definisi lain, terjadinya pertumbuhan ekonomi rill bernilai negatif/minus, sebanyak dua kuartal atau lebih di dalam 1 tahun.

Di dalam KBBI (Kamus besar bahasa Indonesia), resesi diartikan sebagai kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri).

Dampak Resesi Bagi Kita

Bila kita berbicara dampak yang ditimbulkan dari resesi, tentu sangat mengerikan. Dalam artian, resesi yang menimpa sebuah negara, akan berdampak pada penduduk di sebuah negara secara mayoritas.

Sebagaimana dari pengertian di atas, kelesuan ekonomi, akan berimbas pada menurunnya jumlah produksi domestik bruto sebuah negara, yang itu artinya, akan banyak terjadi kekacauan di dalam negara tersebut. Seperti:

1. Gelombang PHK Besar-besaran

Salah satu dampak yang ditimbulkan dari resesi adalah munculnya gelombang PHK besar-besaran. Tentu saja ini dipicu oleh terganggunya perputaran ekonomi di dalam sebuah perusahaan. Akibatnya, mau tidak mau perusahaan harus memangkas biaya penggeluran perusahaan, dan salah satu langkah paling tepat adalah mengurangi jumlah karyawan.

2. Menurunnya Daya Beli Masyarakat

Diantara dampak yang ditimbulkan dari Resesi ekonomi adalah menurut daya beli masyarakat. Hal ini tentu sangat logis, sebagaimana kita ketahui terjadinya gelombang PHK besar-besaran tentu secara otomatis akan menekan daya beli masyarakat terhadap produk-produk. Bukan hanya produk luar negeri, termasuk didalamnya daya beli terhadap produk dalam negeri.

3. Meningkatnya Tindakan Kriminal

Salah satu dampak yang paling tidak kita inginkan dari terjadinya Resesi adalah meningkatnya tindakan kriminal. Adapun yang menjadi pemicunya tidak lain adalah faktor ekonomi. Dimana ketika seseorang yang hendak bertahan hidup membutuhkan biaya, sedangkan fakta lapangan memaksa perusahaan memberhentikan para karyawan. Mulai dari begal,  perampokan, hingga penjarahan sangat mungkin terjadi akibat Resesi.

4. Banyak Usaha Kecil Menengah Akan Tutup

Dengan adanya Resesi, sangat besar kemungkinan terjadinya fenomena, dimana usaha kecil menengah mengalami pailit. Bagi yang memiliki manajemen baik dan tidak terpengaruh besar oleh pasar, mungkin masih dapat bertahan dalam beberapa kuartal. Namun bila resesi terjadi dalam jangka waktu yang panjang, bahkan hingga 4 kuartal. Kecil kemungkinan UMKM dapat bertahan dari gelombang resesi.

Baca Juga: Jenis Usaha Menjanjikan Di Desa

Tips Menghadapi Resesi Ekonomi

Bila kamu pernah menghadapi bagaimana kondisi krisis moneter di tahun 1998, tentunya kamu mengerti tentang substansi resesi Ekonomi. Dimana segala apapun akan terasa sulit, bila di dalamnya kita melibatkan yang namanya uang. Oleh sebab itu, belajar dari krisis moneter di tahun 1998, kita perlu mempersiapkan beberapa hal, untuk menghadapi resesi ekonomi ini. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi.

1. Mengalokasikan Dana Darurat

Tips menghadapi resesi yang pertama adalah menyediakan dana darurat. Tatkala kita berbicara mengenai resesi, maka esensi permasalahannya adalah tentang bagaimana kita bertahan hidup. Inilah yang paling utama. Bagaimana agar kita dapat bertahan dari gelombang krisis ekonomi yang mengakibatkan harga bahan pokok melambung, pengangguran di mana-mana. Oleh sebab itu, mulai detik ini, hindari segala bentuk pemborosan, alokasikan dana darurat untuk kebutuhan pokok sehari hari.

2. Evaluasi dan Tinjau Kembali Dana Investasi

Anda tidak bisa hanya diam saja, tanpa meninjau Dana investasi Anda. Pikirkan kembali, apakah badan usaha tempat Anda berinvestasi akan survive dalam kondisi resesi. Pertimbangkan kemungkinan badan usaha tersebut menjadi pailit. Berdasarkan pengamatan kami, investasi terbaik dalam kondisi krisis ekonomi adalah dengan membeli emas murni. Sebagaimana kita ketahui, meskipun progressnya mungkin tidak sepesat saham industri, namun kondisi atau nilai emas jauh lebih stabil.

3. Jangan Tunda Lunasisasi Hutang

Bila Anda tidak ingin semakin tercekik oleh hutang, maka segera lunasin hutang-hutang Anda. Semakin Anda menunda-nunda, sungguh tidak terbayang apa yang akan terjadi bila nanti resesi telah terjadi. Oleh sebab itu, segera lunasin hutang-hutang Anda.

4. Gunakan Setiap Celah Untuk Menambah Pemasukan

Ketika memasuki masa resesi, Anda harus cerdas melihat setiap peluang dan memanfaatkannya. Khususnya media online seperti website, dan sosial media. Maksimalkan penggunaan media online untuk menambah profit Anda. Entah itu menjual produk rumahan, atau Anda bisa berbisnis dengan menjadi reseller. Anda bisa pelajari pula, cara menggunakan FB Ada untuk beriklan secara maksimal di FB.

Kesimpulan Mengenai Resesi

Inti permasalahan dari resesi adalah gangguan ekonomi yang mengakibatkan menurunnya produksi domestik bruto, yang mengakibatkan naiknya harga-harga. Di mana kegoncangan ekonomi tersebut, berimbas pada munculnya gelombang PHK besar-besaran.

Mungkin ini saja pembahasan kita kali ini mengenai apa itu resesi, dampak resesi, dan tips menghadapi resesi ekonomi. Terima kasih atas perhatian dan waktunya. Sampai jumpa di kesempatan kita yang lainnya. Salam anak Indonesia.

Baca Juga: Pengertian Content Placement