Jasa Penulis Artikel – Hallo.. balik lagi dengan Kita di sini. Pada materi sebelumnya kita telah menguraikan definisi dan penjelasan tentang apa itu golden rasio dalam desain. Sehingga hal tersebut memberikan Kita peluang lebih besar dalam mengimplementasikan golden rasio pada desain yang Kita rancang. Nah! Setelah sesi di atas, pada kesempatan kali ini Kita akan menjelaskan tentang apa itu pasca produksi atau finishing.
Mungkin sebagian teman-teman sudah tidak asing dengan istilah finishing, namun untuk lebih memperjelas kepada teman yang lainnya, berikut di bawah ini kami uraikan beberapa penjelasan singkat poin apa saja yang terlibat dalam proses finishing atau pasca produksi.
Pelajari juga: Apa Itu Golden Rasio Dalam Desain?
Apa itu Pasca Produksi?
Untuk lebih sederhananya, pasca produksi merupakan proses penyelesaian akhir (finishing) dari serangkaian proses produksi, mulai dari editing image/gambar, penambahan teks, koreksi grafik, animasi, special effects, audio setting, sound effects, audio dubing, hingga output ke media video seperti: MiniDV, Betacam, DVCAM dan CD/DVD. Ringkasnya, proses editing adalah usaha merapikan atau menjadikan sebuah tayangan film tampak lebih bagus dan lebih nyaman untuk dinikmati.
Tujuan Editing
Dalam proses pasca produksi ini, seorang editor akan melakukan rekonstruksi potongan-potongan image yang sebelumnya telah diambil oleh juru kamera. Adapun tujuan dari editing adalah:
1. Menciptakan kesinambunga antara gambar dan suara agar berjalan dengan wajar, logis dan lebih selaras.
2. Menciptakan dinamika gambar melalui susunan gambar dan suara, sehingga mampu menghilangkan efek jenuh.
3. Membangun sisi emosional penonton.
Tugas Editor
Dari penjelasan singkat di atas dapat kita tarik sebuah kesimpulan, bahwa pihak yang sangat berperan dalam proses pasca produksi adalah editor. Lalu, apa saja sih tugas seorang editor dalam proses pasca produksi? Untuk mengetahui jawabannya, berikut di bawah ini adalah beberapa tugas editor yang perlu kamu ketahui.
1. Melakukan analisa terhadap skenario bersama sutradara dan juru kamera, terkait kontruksi dramatiknya.
2. Memilih atau menentukan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG) sesuai shooting report.
3. Menyediakan property atau bahan gambar, serta menyusun daftar gambar yang mungkin akan memerlukan beberapa efek suara.
4. Mendiskusikan hasil editing dengan pihak sutradara
5. Menjaga keselamatan seluruh materi atau properti gambar, serta audio yang telah diserahkan kepadanya untuk keperluan editing.
Fungsi Editing Menurut Herbert Zettl
Kita tentu dapat memahami, bahwa tahap editing adalah bagian bagian penting dalam proses produksi untuk mendapatkan hasil akhir yang benar-benar sempurna. Akan tetapi, sudah tahukah kamu apa saja sebenarnya fungsi dari tahap editing? Jika belum, berikut di bawah ini kami bawakan penjelasan dari Herbert Zettl, terkait fungsi editing. Simak di bawah ini.
1. Menggabungkan (combine)
Pada dasarnya, editing memang persoalan tentang menggabungkan atau menyatukan shot-shot, sehingga tercapai perpaduan beberapa shot agar terbentuk kesatuan yang selaras dari bahan yang diambil. Proses penggabungan untuk memperoleh kontinuitas gambar ini merupakan suatu kreativitas seni tersendiri, dalam hal ini faktor pengalaman, dasar acuan, isi pesan yang disampaikan akan mempengaruhi nilai kreativitas pada proses penggabungan gambar.
2. Memangkas (trim)
Trimming atau memangkas merupakan salah satu pekerjaan editor dalam memotong bahan yang ada untuk membuat video tape akhir sesuai dengan penempatan waktu yang tersedia atau menghapus bahan-bahan yang tidak ada hubungannya. Seperti halnya yang dilakukan editor berita dimana harus membuat cerita lengkap dalam waktu yang singkat dan memangkas bahan yang ada sampai keminimalannya, misalnya produser memberi waktu 20 detik untuk membuat cerita tentang tabrakan kereta, meskipun bahan berita yang diberikannya panjangnya 10 menit gambar yang bagus, akan tetapi tetap saja harus memotong atau memangkas beberapa shot yang tidak diperlukan. Kata trim juga digunakan oleh editor pada editing control dalam membuat penambahan atau pengurangan dari edit point yang dibuat.
3. Membangun (build)
Membangun suatu cerita merupakan hal yang paling sulit. Seorang editor harus membangun sebuah cerita dari shot-shot yang baik. Dalam membangun sebuah cerita , editor tidak boleh asal memilih beberapa shot serta menggabungkannya dalam sekuen, tetapi harus mengambil beberapa shot dan transisi yang efektif untuk membangun atau membuat cerita menjadi cerita utuh.
Aplikasi atau Software Editing
Berbicara mengenai proses editing, ada beberapa software yang biasa digunakan oleh para editor untuk mengedit audio dan video dalam tahap pasca produksi ini. Apa saja aplikasi tersebut?
1) Aplikasi pengolah video
Aplikasi pengolah video adalah aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Adobe After Effect
- Power Director
- Show Biz DVD
- Ulead Video Studio
- Element Premier
- Easy Media Creator
- Pinnacle Studio Plus
- WinDVD Creater
- Nero Ultra Edition
2) Aplikasi pengolah audio
Aplikasi pengolah audio adalah aplikasi yang mampu mengolah format audio seperti memotong file audio, memperbanyak, menyatukan file audio, merekam suara, member efek khusus pada suara, dll. Contoh aplikasi software pengolah audio adalah;
- Audacity
- Power sound editor
- MP3directcut
- Music editor free
- Wavosaur
- Traverse DAW
- Ardour
- Wavepad sound editor
- Sound engine
Mungkin ini saja yang bisa kami hadirkan pada kesempatan yang berbahagian ini terkait pengertian apa itu pasca produksi, tujuan editing, fungsi editing menurut Herbert Zettl, serta tugas seorang editor. Terima kasih atas kebersamaannya dan jangan lupa, bila kamu rasa apa yang kami sampaikan bermanfaat, mohon keikhlasannya untuk membagikan tulisan ini ke sosial media kamu. Terima kasih!
Esensi materi merujuk pada buku terbitan pemerintah buku desain multimedia 1.
Seluruh materi yang kami sampaikan bersifat edukasi. Bukan untuk mendukung upaya publikasi atau pembuatan suatu karya yang melanggar hukum negara dan syari.