Jenis-Jenis Kambing (Dasar-dasar Peternakan) |
Jenis-Jenis Kambing Dan Penjelasannya Lengkap
Jenis-jenis Kambing – Kambing dan domba sama-sama merupakan ternak ruminansia kecil yang mempunyai bentuk kepala dan kaki yang sama, berat badan yang hampir sama dan rasa dan aroma dagingnya yang khas, namun demikian antara kambing dan domba mempunyai banyak perbedaan, terutama dalam tingkah lakunya dimana domba suka hidup berkelompok dan kurang tanggap terhadap bahaya musuh. Sedangkan kambing mempunyai sifat sebaliknya yaitu suka hidup menyendiri dan sangat respon terhadap musuh atau bahaya yang akan menyerangnya.
Jenis-Jenis Kambing
Kambing asli Indonesia adalah kambing kacang. Sedangkan kambing etawah berasal dari India dan Kambing Saanen dari Australia. Untuk kambing costa yang ada di Banten belum diketahui asal usulnya. Kambing angora diimpor oleh balai penelitian Bogor, Bandung dan Padang. Kambing Hollandsche Edelgeit dibawa ke Pulau Jawa dan Sumba. Kambing dapat dibedakan atas 3 tipe yaitu :
a) Kambing Jenis Potong
Kambing tipe potong ini terbagi lagi ke dalam beberapa macam, diantaranya:
Kambing Kacang
Kambing kacang merupakan kambing asli Indonesia. Ciri-ciri kambing ini badannya kecil. Tinggi gumba jantan 60-65 cm, sedangkan betina 56 cm. Bobot jantan bisa mencapai 25 kg, sedang pada betina seberat 20 kg. Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek. Kulitnya tipis dan warnanya hitam dan coklat dan kadang-kadang berwarna totol-totol putih. Kambing kacang cepat berproduksi.
Kambing Gembrong
Kambing Gembrong dijumpai di Bali. Distribusinya di bagian timur Bali yaitu daerah Bug-bug, Seraya, Culik, dan Kubu di Kabupaten Karang asem. Ukuran gembrong lebih besar dari kambing kacang. Sekujur tubuh ditutupi dengan rambut panjang kecuali daerah hidung, telinga dan kaki. Baik jantan dan betina memiliki janggut dan tanduk. Lehernya pendek dan tipis, berat kambing jantan 45 kg, sedang betinanya 38 kg.
Kambing Boer
Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terintegrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata “Boer” artinya petani. Kambing Boer merupakan satu-satunya kambing pedaging yang sesungguhnya, yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang cepat. Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35-45 kg pada umur lima hingga enam bulan, dengan rata-rata pertambahan berat tubuh antara 0,02-0,04 kg per hari. Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40%-50% dari berat tubuhnya. Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari. Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke belakang dipenuhi dengan pantat yang berotot. Kambing Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25oC) hingga sangat panas (43oC) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Mereka dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara alamiah domba dan kambing adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.
b) Kambing Jenis Perah
Kambing perah terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Kambing Ettawah Kambing Ettawah berasal dari lembah Jamna Par Uttar Pradesh India. Kambing Etawah di datangkan dari India. Kambing ini disebut juga kambing Jamnapari. Karakteristik dari kambing Etawah badanya besar sampai 90 kg untuk pejantan dan 60 kg untuk betina, hidung lenegkung (cembung), telinga panjang, kaki dan bulu panjang serta memiliki ambing dan produksi susu yang banyak. Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90-127 cm dan yang betina mencapai 92 cm. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan untuk betina hanya mencapai 63 kg. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
Kambing Saanen
Kambing Saanen berasal dari negara Swiss dan merupakan penghasil susu dan daging yang baik. Kambing Saanen mempunyai ciri-ciri kepala relatif ringan, keher panjang dan halus, telinga pendek, tegak mengarah ke depan dan ke samping. Dada lebar dan dalam, tubuhnya berkembang baik dan panjang. Kambing Saanen mempunyai rambut yang pendek, warnanya putih mulus atau warna krem. Kaki lurus dan kuat dan mempunyai ambing yang sangat besar.
Kambing Nubian
Negara asalnya adalah dari Inggris. Kambing Nubian merupakan persilangan antara kambing asal Inggris dengan kambing asal African India. Kambing Nubian merupakan penghasil daging, susu dan kulit. Tubuhnya agak besar dengan berat jantan sekitar 85 kg dan berat betina sekitar 65 kg. Kambing Nubian pada umumnya mempunyai warna bulu hitam atau merah. Walaupun ukuran ambingnya sangat besar tetapi kambing Nubian tetapi produksi air susunya tidak begitu banyak.
Kambing Toggenburg
Negara asal Toggenburg Valley, Switzerland. Kambing ini terkenal selain dengan bentuk ambingnya yang bagus juga produksi air susunya cukup tinggi. Berat tubuh jantan ± 55 kg. Berbulu panjang, lembut, halus dan rata dan dinamakan mohair. Warna bulu perang gelap dengan tanda putih yang mencolok. Telinga berwarna putih dengan warna gelap di bahagian tengah dan ada warna putih di muka dari mata hingga ke hidung. Kaki belakang berwarna putih dari pergelangan kaki kebawah. Demikian juga kaki depan berwarna putih dari lutut hingga ke bawah. Sedangkan segi tiga putih di kedua-dua belah ekor.
Kambing Angora
Kambing Angora mempunyai berat sekitar 25 kg. Kambing Jantan dan betina bertanduk. Tanduk jantan berlengkung ke belakang dan jauh dari kepala, sedangkan pada betina tanduknya cukup pendek. Sebelum perang dunia kedua kambing ini pernah dimasukkan ke Indonesia dan disebarkan ke Jawa Barat. Namun dewasa ini kambing yang asli sudah tidak dijumpai lagi. Kambing ini termasuk bangsa yang besar.
c) Kambing Jenis Dwiguna
Kambing Peranakan Ettawah Kambing Peranakan Etawah adalah tipe kambing dwiguna, yakni penghasil daging sekaligus penghasil susu. Persilangan etawa dikenal dengan peranakan etawa(PE) banyak dijumpai di Bogor, Cianjur, Bandung, Pengalengan, Cirebon, Banyumas, Pekalongan, Kaligesing, Purworejo, Blitar, Pengarasan, Kedu, Surakarta, Yogyakarta, Kediri, Madura, Pulau Sumbawa Dan Sumatra Barat. Hasil penelitian menyebutkan bahwa air susu kambing PE sangat bagus untuk perbaikan nutrisi, karena tidak memiliki masalah lactosa intolerence sebuah zat yang bisa menyebabkan diare. Paling tidak menurut hasil penelitian tersebut, susu kambing PE sangat bagus untuk mereka yang menderita penyakit asma dan paru-paru.
Mungkin demikian pembahasan Kita kali ini mengenai jenis jenis kambing dalam ilmu peternakan kali ini. Semoga dengan penjelasan ini, Kalian dapat lebih memahami karakteristik setiap kambing. Barangkali ada niatan untuk membuka unit usaha peternakan kambing. Jangan lupa, bagikan artikel ini ke sosial media Kalian, agar semakin banyak yang mendapatkan informasi bermanfaat seputar dunia peternakan.
Lainnya: Cara Mengobati Penyakit Kaki Bengkak Burung Kacer
Sumber: Buku Dasar Dasar Peternakan 1 Kelas 10 – Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan